Dinkes Kabupaten Probolinggo Peringati HKN ke-61 bersama Organisasi Profesi

Hilal Lahan Amrullah
Sunday, 09 Nov 2025 22:37 WIB

CENDERAMATA: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan, M.Mkes menyerahkan cenderamata kepada Bupati Probolinggo, Gus dr. Moh. Haris, usai membuka HKN ke 2025.
Bupati: Puskesmas Jadi Pusat Kesehatan dan Edukasi
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pembukaan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 61 di Kabupaten Probolinggo berlangsung meriah. Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo bersama 16 organisasi profesi sukses menggelar berbagai acara yang dipusatkan di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Minggu (9/10/2025).
Sejumlah acara digelar usai dibuka langsung oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Moh. Haris. Ada senam perwatusi, cek kesehatan gratis, pengobatan gratis, skrining anemia, TB, postural, mata, gigi dan mulut, penyuluhan Kesehatan, sikat gigi bersama, inspeksi kesehatan lingkungan, minum tablet tambah darah (TTD) bersama.
Pembukaan HKN dibuka oleh Bupati Gus dr. Moh. Haris secara simbolik dengan melepaskan burung dara bersama-sama dengan para stake holder Kesehatan di Kabupaten Probolinggo.
.png)
SKRINING: Sejumlah warga memeriksakan diri di layanan IDI Kabupaten Probolinggo pada HKN 2025.
Peringatan HKN yang bertemakan ”Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” itu dihadiri Bupati Gus dr. Moh. Haris, M.MKes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.MKes., Ketua TP2D Kabupaten Probolinggo, Gus Khoirul Anwar, Ketua IDI Kabupaten Probolinggo dr. Syahrudi, Sp.B., Ketua PPNI H. Sugianto, dan sejumlah pimpinan organisasi profesi.
Adapun 16 organisasi profesi yang terlibat diantaranya yaitu PDGI, Persagi, Patelki, PORMIKI, PAFI, IFI, Iropin, PPNI, PTGMI, HAKLI, IDI, PARI, IBI, dan lain sebagainya.
Sejumlah gebrakan di bidang kesehatan ke depan ada konsep besar. Diantaranya pelayanan puskesmas sudah 24 jam, pemeriksaan kesehatan gratis yang selama ini juga gratis, upgrading Puskesmas Maron menjadi rumah sakit tipe D, layanan unit kesehatan wisata.
“Konsep puskesmas nanti ini saya harap betul-betul menjadi pusat edukasi, menjadi pusat kesehatan yang orang mau datang ke sana sekedar ingin tahu caranya bagaimana hidup sehat, ada literasi di sana. Bentuknya puskesmas yang ada gradasi sakit. Sekiranya orang datang itu enggak serem, kemudian ada mini playground, ada konsep ramah ibu dan anak, ada welcome speech. Kemudian ada café, di depan mini cafe bisa dikelola untuk dijadikan pusat literasi,” terang Bupati Gus Haris.
Bupati Gus Haris menambahkan bahwa pusat kegiatan nanti di Puskesmas. Misalnya senam ibu-ibu, yang penting masyarakat berkumpul. Di sana nanti dilaksanakan acara edukasi bagaimana tips sehat.
.png)
CENDERAMATA: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan, M.Mkes menyerahkan cenderamata kepada Bupati Probolinggo, Gus dr. Moh. Haris, usai membuka HKN ke 61 tahun 2025.
“Jadi pusat kegiatan itu pada akhirnya nanti kita harapkan di Puskesmas. Sudah ada contoh di Puskesmas Krucil, itu ada layanan rendaman kaki. Saya coba kemarin di puskesmas itu, kaki direndam pakai rempah-rempah, kemudian ada musik terapi yang diputar, kemudian ada aroma terapi. Ini orang-orang yang senang sekedar duduk mereka bayar Rp 10 ribu, bisa santai di sana dengan mindset kalau kita melakukan kita pasti sehat. Itu penting, hal ini loh yang kami ingin lakukan di setiap puskesmas,” ungkapnya.
Bupati Gus Haris meminta nanti ada pilot project satu puskesmas yang ada di pinggir jalan raya Pantura dan satu puskesmas yang ada di pelosok dengan konsep tersebut. Ke depan nanti 31 puskesmas lainnya ini harus melakukan konsep yang sama nanti ke depan.
“Ini yang kita harapkan ada perubahan besar di dalam pelayanan dasar pendidikan, pelayanan dasar kesehatan kita. Sehingga pencegahan stunting pada akhirnya nanti dapat dilakukan. Saya punya harapan besar teman-teman rumah sakit yang ada di Kabupaten Probolinggo ini betul-betul bisa support dan kolaborasi dengan dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Harapannya, ke depan bisa betul-betul menjadi kabupaten yang Sae, Sejahtera, amanah, religious, dan eksis berdaya saing,” papar Bupati.
Pemkab Probolinggo diharapkan juga ke depan bisa meningkatkan IPM. Saat ini sudah ada satgas IPM. Hasilnya untuk IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Probolinggo kemarin ada di ranking tercepat ke-12.
“Dalam waktu tujuh bulan, kita ngebut. Sejak awal IPM kita kemarin urutan kelima terendah sekarang sudah ketujuh lumayanlah naik. Jadi kalau ini konsisten insya Allah di tahun ke-4 pemerintahan kita Semoga kita bisa masuk 10 besar,” tutur Bupati.
Bupati Haris ingin pelayanan kesehatan di Kabupaten Probolinggo ada akselerasi penyelesaian persoalan stunting, penyelesaian persoalan angka kematian ibu, dan kematian bayi. Bupati berpesan terutama connecting antara Puskesmas dengan rumah sakit.
“Ini penting jadi tolong respon cepatnya di dalam pelayanan, karena nanti ke depan di konsep Kecamatan SAE, semua persoalan harus selesai di tingkat kecamatan, camat harus bisa berlaku sebagai seorang CEO yang bisa mengcreate sebagai dirigen yang mengatur irama semuanya harus selesai di sana. Ada sampah keleleran, camat yang hubungi, jika ada orang keleleran enggak bisa makan, camat juga. Tapi camat kita kasih keistimewaan, bahwa semua OPD harus berkolaborasi dengan camat. Camat tidak boleh dikesampingkan lagi, harus betul-betul dihargai dan bisa mengakses semua data. baik terkait Pendidikan, kesehatan dan semuanya ini,” tegasnya.
Persoalan mindset budaya di Kabupaten Probolinggo bahwa masih banyak anak-anak Perempuan kelas 5 SD sudah dinikahkan. Maka itu nanti dapat diselesaikan bersama dengan seluruh organisasi kemasyarakatan, misalnya Muslimat, Fatayat, Aisyiyah, dan lain sebagainya.

“Pelayanannya di sana, terutama di puskesmas. Jadi kita nonsen tidak akan pernah bisa menyelesaikan menurunkan angka kematian ibu dan bayi kalau ini tidak kita mulai dari pranikah. Jadi edukasi pranikah ini yang paling penting. Sebelum nikah mereka harus teredukasi dengan baik, agar tidak banyak kelainan-kelainan. kita tidak bisa bicara tentang apa namanya kemungkinan-kemungkinan kelahinan hidrosefalus dan lain sebagainya kalau kita tidak memberikan edukasi sejak awal, sejak pranikah dan sebagainya,” tuturnya.
.png)
SINERGI: Bupati Probolinggo, Gus dr. Moh. Haris berfoto bersama stakeholder kesehatan di Kabupaten Probolinggo usai membuka HKN Tahun 2025.
Selanjutnya, Pemkab Probolinggo juga akan membuat komunitas, namanya happy work, happy walking di setiap kecamatan. Jadi setiap kecamatan nanti camatnya mengupayakan ada jogging track mini di sana.
“Saya ingin membiasakan orang jalan kaki, kita biasakan jalan kaki, kita tiap kali nanti bupati berkunjung di kecamatan akan jalan kaki, itu nanti harus siap. Kita biasakan dengan jalan kaki. Sekarang banyak orang sudah mulai running, nah ini harus dimulai. Kita mulai sering-sering pakai jogging track di alun-alu, nanti trotoar tahun depan insya Allah sudah kita bongkar, kita perbaiki ya dengan konsep ramah difabel. Ini nanti kita harapkan menular kepada seluruh masyarakat di kecamatan, kita biasa jalan di desa sambil bersih-bersih sampah,” papar Bupati Haris.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.MKes, melaporkan bahwa kegiatan HKN Tahun 2025 yang bertepatan dengan HKN ke-61, Dinkes Kabupaten Probolinggo punya beberapa rangkaian kegiatan.
Di antaranya ialah bakti sosial di beberapa lokus, salah satunya di pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. “Terimakasih atas kontribusinya, hari ini luar biasa karena rangkaian kegiatan dalam memperingati HKN ada sinergitas dan keterpaduan dari 16 organisasi profesi dan dua RS daerah dan RS Swasta,” tegasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan utama mendukung program pemerintah Kabupaten Probolinggo. Salah satunya adalah untuk pencegahan stunting. Kegiatan hari ini cukup banyak. “Ada sejumlah kegiatan yang dicover seluruh organisasi profesi dan dua RS daerah dan RS swasta. Sedikitnya ada 3.045 orang yang menjadi sasaran pada kegiatan bakti sosial, terdiri dari santri dan guru,” tuturnya.
Kegiatannya ada pemeriksaan gratis, pengobatan gratis khusus kepada guru-guru pondok pesantren dan pengasuh. Kemudian penyuluhan kesehatan, kesehatan reproduksi, Kesehatan mata, Kesehatan gigi dan mulut. Termasuk salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Probolinggo menyelaraskan dengan program pemerintah pusat untuk penanganan kasus tubberkulosa (TBC).
“Jadi hari ini kita akan melakukan skrining menggunakan mobile ektrik yang kita punya. Nanti kita skrining santri-santri, segera kita deteksi dini, menemukan kasus sedini mungkin, dan kita lakukan follow up dengan pengobatan dan juga pencegahan,” tegasnya.
Dokter Hariawan berharap output kegiatan hari ini ada kesadaran dari siswa terkait kesehatan remaja putri. Karena rangkaian kasus-kasus yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, tingginya kasus kematian ibu, kasus kematian bayi, dan stunting, maka sedini mungkin dimulai dari remaja-remaja putri, siswa sekolah SMP, kemudian SMA dilakukan pencegahan.
“Kita harapkan mereka mulai awal sejak remaja putri, akan siap menjadi ibu nantinya. Termasuk ada kegiatan skrining untuk layak nantinya menjadi ibu, dimulai dari proses kehamilan. Kita lakukan laporkesda, kita akan launching untuk pemeriksaan calon pengantin secara gratis di rangkaian kedua tahap pencegahan kematian ibu dan kematian bayi, termasuk stunting,” ungkapnya.
Pemeriksaan awal itu apakah layak untuk hamil atau tidak. Apabila ditemukan kondisi Kesehatan masih perlu penanganan, maka akan difollow up untuk diberikan penanganan dan pengobatan.
“Termasuk kita menemukan ada hal-hal penyulit untuk setelah menikah hamil, kita atasi sedini mungkin. Kita harapkan nantinya begitu ibu hamil di kehamilan awal, kita sudah memastikan seluruh ibu hamil di Kabupaten Probolinggo ini nantinya di kehamilan awal sudah sehat secara jasmani dan secara Rohani. Selanjutnya dilanjut pendapingan ibu hamil, temasuk persalinan sampai kelahiran,” ujarnya.
Sedangkan di kegiatan “Seven Lakes Festival”, Dinkes Kabupaten Probolinggo mengcover seluruh kegiatan. Termasuk melibatkan rumah sakit dan relawan-relawan. “Sinergi seperti ini yang kita harapkan, sehingga sesuai arahan dari Bapak Bupati, bahwa salah satu permasalahan di Kabupaten Probolinggo bisa disikapi bersama dengan sinergitas yang baik,” harapnya.
Sedangkan Ketua IDI Kabupaten Probolinggo, dr. Syahrudi, Sp.B. menyampaikan pada bakti sosial HKN ke-61 digelar penyuluhan dan pemeriksaan Kesehatan di sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
“Tugas kita adalah pencegahan dari stunting, selain stunting juga ada pemeriksaan umum dan juga TBC. Jadi nanti ada pemeriksaan TBC. Untuk penyuluhannya kita hampir di semua sekolah kita masuki. Jadi kita bagi dari 16 profesi itu kita masuk ada yang di SD, MI, SMP, MTS, SMA, maupun MA jadi semuanya hampir kita masuki,” terangnya.
Dari Perwatusi, yang dilakukan di awal kegiatan HKN ini fungsinya untuk menguatkan tulang. Pelayanan skrining Kesehatan dan pengobatan gratis, itu dibantu dari dua rumah sakit pemerintah RSUD Waluyo Jati dan RSUD Tongas bersama sejumlah RS swasta, RS Rizani, RS IHC Wonolangan, dan RSIA Fatimah, serta RS Graha Sehat. “Pemeriksaan TBC ini dibantu selain klinis juga pemeriksaan radiologi portable, jadi foto rontgen langsung, biasanya di rumah sakit. Alhamdulillah sekarang bisa lebih banyak kelengkapannya,” ungkapnya.
Dokter Rudi berharap penyuluhan di sekolah dengan fokus utama adalah masalah stunting harapannya teman-teman siswa ini juga tahu mana gizi yang baik dan mana gizi yang kurang. “Di samping stunting ini juga pengaruh sama pertumbuhan, juga berpengaruh pada kecerdasan. Selain stunting yang utama tadi pemeriksaan kesehatan umum sekaligus untuk TB, karena TB juga termasuk program nasional,” ujarnya.
Usai HKN dibuka resmi oleh Bupati Gus Haris, sejumlah kegiatan digelar. Di antaranya ialah penyuluhan pencegahan penyalagunaan narkoba di MA Zainul Hasan oleh PPNI Kabupaten Probolinggo. Penyuluhan oleh IBI Kabupaten Probolinggo di SMA Unggulan HAFSA Zainul Hasan terkait keputihan dan penyakit menular seksual.
Ada pula penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh PDGI Probolinggo di TK dan SD Zainul Hasan. Penyuluhan oleh Patelki terkait cucu tangan di MTs Zainul Hasan 1. Penyuluhan pencegahan anemia remaja putri dan pemeriksaan HB, serta minum TTB bersama oleh Persagi di MTs Zainul Hasan 1. Berikutnya penyuluhan tentang edukasi beyond usedate CBUD dan cara minum obat oleh Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Probolinggpo di MA Model HAFSA Zainul Hasan. (*/hla/why)




Share to
 (lp).jpg)



