Direktur Lama PDAM Kota Pasuruan Tersandung Kasus Dugaan Korupsi di Blitar, Pemkot Seleksi Calon Direktur Baru

Amal Taufik
Monday, 21 Jul 2025 15:36 WIB

PDAM: Kantor PDAM Tirta Umbulan Kota Pasuruan.
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Jabatan direktur PDAM Tirta Umbulan Kota Pasuruan bakal segera terisi. Pemkot Pasuruan resmi membuka seleksi jabatan direktur yang baru.
Jabatan direktur PDAM Tirta Umbulan Kota Pasuruan sudah beberapa bulan kosong dan diisi pelaksana harian. Ini karena direktur PDAM yang lama, Yoyok Widoyoko, tersandung kasus dugaan korupsi.
Yoyok ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Kejakaaan Negeri Kabupaten Blitar pada Desember tahun 2024 lalu. Posisi pelaksana harian direktur kemudian diisi oleh Kabag Teknik PDAM Santoso.
Sekretaris Daerah Kota Pasuruan Rudiyanto mengatakan, pendaftaran seleksi calon direktur dibuka sejak 18 Juli sampai tanggal 25 Juli 2025. "Karena ini seleksi terbuka, maka tentu siapa saja asalkan memenuhi syarat bisa mendaftar," ujar Rudi, Senin (21/7/2025).
Salah satu persyaratan khusus yang diminta oleh pemkot adalah calon direktur harus menyampaikan visi misi dan strategi bisnis. Ini sangat penting sebab dari sini bisa dilihat bagaimana calon direktur mengurai hingga menyelesaikan persoalan layanan air bersih.

Anggota Komisi II DPRD Kota Pasuruan, R. Imam Joko Sih Nugroho menilai kekosongan direktur selama beberapa bulan belakangan tentu berpengaruh pada manajemen internal PDAM. Sehingga jabatan ini memang mendesak untuk segera diisi.
Politisi PKS tersebut mengatakan, tantangan PDAM cukup banyak. Mulai cakupan layanan air bersih di Kota Pasuruan yang belum menyeluruh hingga masih banyaknya keluhan dari masyarakat.
Oleh karenanya, dewan mendorong seleksi calon direktur benar-benar dilakukan secara proporsional. Artinya, tidak hanya sekadar mengisi kebutuhan jabatan direktur, namun juga memilih orang yang kompeten.
"Pekerjaan rumah PDAM itu kan banyak. Ini butuh orang yang tidak hanya ahli manajemen teknis pelayanan air, tetapi juga mampu memiliki visi jauh ke depan. Karena kalau masih terjebak dengan kondisi sekarang ini, ya akan tetap sama seperti yang lalu-lalu," ujar Imam. (pik/why)

Share to
 (lp).jpg)