Disdikbud Kota Probolinggo Gelar Lomba Sajian Ketan Keratok dalam “Mendhalung Festival 2025”

Amelia Subandi
Wednesday, 03 Dec 2025 22:29 WIB

PROFESIONAL: Penjurian lomba melibatkan Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Probolinggo.
Jadi Warisan Budaya Takbenda, Ketan Keratok Naik Kelas
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Festival Mendhalung tahun 2025 yang digelar Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menyajikan lomba sajian ketan keratok. Sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang dimiliki oleh Kota Probolinggo, ketan keratok diharapkan bisa menjadi salah satu makanan lokal yang bercita rasa nasional.
Lomba sajian ketan keratok ini digelar pada Rabu (3/12/2025) pagi di halaman belakang GOR Ahmad Yani di Jl dr Soetomo Kota Probolinggo. Sejak pagi, para peserta yang merupakan ibu-ibu Tim Penggerak PKK tingkat kelurahan, terlihat sibuk mempersiapkan hidangan ketan keratok di masing-masing meja peserta.
Dalam pantauan tadatodays.com, banyak keunikan yang ditampilkan oleh peserta dalam mengemas ketan keratok. Jajanan tradisional yang biasa dijumpai di pasar ini, nampak menjadi sajian yang mewah di tangan para ibu-ibu TP PKK Kelurahan.
Tidak hanya soal rasa, penyajian dan pengolahan ketan keratok menjadi kriteria dalam penjurian lomba ini. Setelah seluruh peserta menyajikan ketan keratok nya, saatnya tim juri menilai. Ada 3 juri yang ditunjuk. Ketiganya berasal dari Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Cabang Probolinggo. Satu persatu peserta dinilai, beberapa pertanyaan dari dewan juri dilontarkan kepada peserta.
.png)
Sekretaris PCPI Cabang Probolinggo Nuryani Khoiriyah mengatakan bahwa kriteria penjurian dalam lomba ini meliputi packaging. Selain packaging, kreasi ketan keratok yang disajikan oleh peserta tidak menghilangkan otentisitas ketan keratok sendiri. Pengolahan ketan keratok, menurut Nina, membutuhkan waktu 1 hari perendaman, dan 4 kali pencucian. Dikhawatirkan, apabila pencuciannya tidak bersih, bisa memicu keracunan.
“Ketan keratok diharapkan bisa mempunyai tampilan yang menarik, sehingga nantinya dapat disajikan saat acara-acara penting. Selain itu, kami berharap kreasi dari peserta tidak menghilangkan citarasa dari ketan keratok sendiri,” katanya

Sementara itu, dari puluhan peserta yang terlibat, semuanya menampilkan kreasi menariknya dalam mengemas ketan keratok. Salah satunya ialah perwakilan dari TP PKK Kelurahan Sukoharjo. Mereka terinspirasi makanan Jepang, yaitu sushi. Ibu- ibu ini membuat “Shitok” (Sushi Keratok). Seperti halnya Sushi, ketan ketetok dibalut dengan nori dengan tambahan toping kacang di atasnya.
.png)
“Ketan keratok kami kemas dalam bentuk yang kekinian dan unik, dengan dibalut menggunakan nori. Bahan dasarnya tetap ketan keratok, hanya saja kami tambahkan nori, toping kacang dan saus dari gula aren. Sehingga cocok apabila disajikan dalam acara-acara penting, praktis dan bisa dibawa kemana-mana,” kata Solehati, perwakilan peserta dari Kelurahan Sukoharjo.
.png)
KREASI: Beragam kreasi ketan keratok yang disajikan dalam lomba sajian ketan keratok.
Lomba sajian ketan keratok baru digelar perdana tahun ini. Selain menjadi salah satu warisan budaya takbenda, ketan keratok saat ini menjadi sumber penghidupan puluhan pedagang di Kota Probolinggo. Oleh karenanya, lewat kegiatan lomba ini, diharapkan ketan keratok memiliki nilai jual yang tinggi, dengan kemasan yang praktis dan bisa menjadi sajian saat acara-acara penting.
“Kami menggandeng TP PKK Kelurahan dalam lomba ini. Kami ingin mengenalkan ketan keratok lebih berkelas, dari packaging juga bisa lebih menarik, praktis dan bisa disuguhkan saat acara-acara penting. Ketan keratok yang juga menjadi warisan budaya takbenda, diharapkan pemanfaatannya lebih luas lagi. Bahkan bisa menjadi oleh-oleh makanan khas Kota Probolinggo,” kata Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Sardi.
Selanjutnya, para pemenang lomba sajian ketan keratok mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, trofi dan piagam. Hadiah diserahkan oleh Wali Kota Probolinggo di puncak Festival Mendhalung, Rabu (3/12/2025) malam di GOR A Yani. (*/mel/why)





Share to
 (lp).jpg)



