Disnaker Jember Tetapkan Sistem Digital Ketenagakerjaan lewat J E-Kapeka

Dwi Sugesti Megamuslimah
Friday, 20 Oct 2023 21:42 WIB

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kemudahan akses informasi berbasis digital saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Hal tersebut mendasari Dinas tenaga Kerja (Disnaker) Jember mengembangkan aplikasi berbasis website, Jember Kartu Pencari Kerja Elektronik (J E-Kapeka).
Kini, para pencari kerja tidak harus datang ke Disnaker hanya untuk membuat kartu pencari kerja (AK1). Mereka hanya perlu meng-upload kelengkapan dokumen melalui website yang telah disediakan.
"E-kapeka ini masih satu bagian sistem informasi ketenagakerjaan (Si Gaja) yang merupakan salah satu usaha kami untuk membuat sistem digital ketenagakerjaan. Jadi, para pencari kerja bisa sambil duduk santai dirumah, dan dokumen bisa langsung dicetak lengkap bertandatangan elektronik," kata Sub Koordinator Penempatan Tenaga Kerja Migran Indoonesia (PMI) dan Perluasan Kesempatan Kerja, Irwandhani saat ditemui tadatodays.com, Jumat (20/10/2023) sekitar pukul 16.00.
Nantinya, mereka yang sudah tercatat sebagai pencari kerja dan sudah mendapatkan AK1 akan mendapat pelatihan/pembekalan berkelanjutan. Itu untuk mendukung upgrading skill sesuai dengan yang mereka inginkan. Disnaker akan memfasilitasi, mulai dari walk interview, sampai penandatanganan kontrak kerja. Sehingga semua prosesnya bisa dilihat langsung.
Akan tetapi, permasalahan yang kerap terjadi dilapangan adalah keengganan para pencari kerja untuk mencatatkan diri. Sedangkan secara aturan, sudah menjadi suatu keharusan para pencari kerja harus memiliki kartu bukti pencari kerja (AK1). Tujuannya, dengan kartu ini, Disnaker memiliki kewajiban untuk menyalurkan mereka ke perusahaan yang membutuhkan.

Kendati demikian, program yang mulai beroperasi sejak Juli 2022 lalu ini belum banyak diketahui masyarakat Jember. Hal ini terlihat dari angka pengguna yang hanya tercatat sebanyak 2.650 pencari kerja. Sedangkan jumlah angkatan kerja baru pertahun rata-rata 4.000-an siswa.
Terkait itu, Disnaker juga nantinya akan menggandeng instansi pendidikan khususnya tingkat SLTA untuk mengisi e-kapeka bagi anak didik yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Permasalahan kedua, terdapat pada kurang sadarnya para pencari kerja yang telah mendapatkan pekerjaan dan tidak membuat laporan. Padahal, dalam web e-kapeka hanya tinggal menekan tombol pada bagian pelaporan. Minimnya dana untuk pengembangan aplikasi juga menjadi jegalan bagi Disnaker.
"Hal itu menyulitkan kami untuk memetakan dan mengklasifikasikan jumlah pencari kerja yang sudah dan yang belum mendapat kerja," imbuh pria yang akrab disapa Dhani itu.
Dhani berharap, output dari J E-kapeka nanti adalah Disnaker mempunyai data konkret pengangguran by name by address di Jember. Juga membuka perluasan kesempatan kerja. Karena J E-kapeka terkoneksi dengan Si Gaja. Di dalam Si Gaja sendiri terdapat beberapa perusahaan, seperti perusahaan penempatan pekerja migran indonesia, perusahaan khusus, perusahaan tenaga kerja asing. (dsm/why)




Share to
 (lp).jpg)