Ditolak Warga, Tambang Pasir di Desa Sidomulyo Ditutup

Andi Saputra
Andi Saputra

Tuesday, 28 Dec 2021 16:08 WIB

Ditolak Warga, Tambang Pasir di Desa Sidomulyo Ditutup

TAMBANG: Truk pengangkut pasir di lokasi tambang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, dikeluhkan oleh warga karena berpotensi merusak jalan desa yang baru diperbaiki. Karena itu, Kades Sidomulyo Kamiludin (insert tengah) untuk sementara menghentikan aktivitas tambang pasir di desanya.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Aktivitas tambang pasir di Dusun Curahmanis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, ditutup sementara pasca adanya protes warga yang menganggap truk pengangkut pasir bisa merusak jalan desa.

Protes itu dilakukan oleh warga Desa Garahan, yang bersebelahan dengan Desa Sidomulyo. Nah, truk pengangkut pasir dari lokasi tambang di Desa Sidomulyo juga melintasi jalan Desa Garahan.

Penutupan sementara tambang pasir tersebut disampaikan oleh Kades Sidomulyo, Kamiludin, Selasa (27/12).

Kepada tadatodays.com, Kamil, sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya telah mendengar adanya keluhan warga Desa Garahan yang khawatir dengan adanya aktivitas truk pasir. Warga menganggap, truk muatan pasir yang melewati Desa Garahan berpotensi merusak jalan desa yang baru saja diperbaiki.

Untuk itu, selaku kades yang desanya terdapat tambang pasir, Kamil pun menutup sementara aktivitas tambang pasir tersebut.

Secara resmi, pihaknya mengeluarkan surat nomor 51/35.09.30.2009/XII/2021 tentang Imbauan Pemberhentian Sementara Penambangan pasir Se-Desa Sidomulyo.

Dalam surat yang bersifat penting tersebut, pihaknya mengintruksikan kepada pemilik tambang agar aktivitas penambangan pasir di Dusun Curahmanis ditutup untuk sementara waktu, sampai dengan terbitnya peraturan desa (Perdes) terbaru perihal aktivitas tambang pasir. "Mulai sekarang kita tutup,” katanya.

Kamil juga akan berkonsultasi dengan dinas terkait mengenai hal tersebut. Pihaknya berharap agar aktivitas tambang pasir tidak merugikan banyak pihak. "Kita juga akan minta arahan Pemkab, seperti apa agar tidak ada yang dirugikan," ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin (27/12) kemarin, Habib, seorang warga Desa Garahan mendatangi Camat Silo dan menyuarakan keberatannya dengan adanya truk pasir yang melintasi jalan Desa Garahan.

Berdasarkan pengamatan Habib, setiap hari terdapat 40 hingga 60 truk pasir yang melintas dengan tonase muatan hingga 18 ton. "Kalau ini tidak dihentikan, kami akan memblokade jalan," kata Habib.

Habib juga menilai, aktivitas tambang pasir berpotensi merusak alam dan persawahan di Kecamatan Silo. Menurutnya, kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat tambang pasir selama ini dibiarkan tanpa adanya pengendalian. "Apalagi itu milik pribadi, bukan milik PT atau pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Sempolan, AKP Suhartanto saat dikonfirmasi meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri.

Pihaknya berjanji akan mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut, sehingga bisa diterima oleh kedua belah pihak. "Masyarakat kami mohon jaga kondusifitas," katanya. (as/don)


Share to