DLH Jember Manfaatkan Kandungan Gas Metan Sampah Menjadi Bahan Bakar

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Monday, 14 Mar 2022 21:51 WIB

DLH Jember Manfaatkan Kandungan Gas Metan Sampah Menjadi Bahan Bakar

INOVASI: Bupati Jember Hendy Siswanto telah merasakan minuman hangat yang dipanaskan menggunakan bahan bakar alternatif gas metan, di salah satu warung di sekitar TPA Pakusari, Senin (14/3/2022). Hendy berharap agar bahan alternatif itu bisa dimanfaatkan oleh warga Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus berupaya untuk menekan banyaknya jumlah sampah. Pemkab Jember juga tidak henti-hentinya untuk berinovasi. Salah satunya dengan mengolah sampah menjadi gas metan (CH4) sebagai bahan bakar alternatif.

Perlu diketahui, Kabupaten Jember setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 187 ton. Dengan jumlah itu, DLH bisa mengolahnya menjadi gas metan hingga 2000 kg.

Sebagai langkah awal, pemrosesan sampah menjadi gas metan itu dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pakusari, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, (14/3/2022). Uji coba itu dihadiri langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.

Hendy Siswanto mengatakan, daur ulang sampah menjadi gas metan ini sudah dapat dirasakan manfaatnya. Namun dirinya meminta agar diuji lebih lanjut untuk keamanan dalam penggunaannya. "Saat ini masih kita lakukan uji coba dulu ke 50 rumah warga. Pemkab Jember akan support, kemudian akan melakukan pemeriksaan serta pembenahan pada instalasi itu," katanya,

Lebih lanjut, Hendy meminta agar masyarakat diedukasi mengenai gas metan tersebut “Agar nantinya tidak membahayakan bagi pengguna,” tuturnya.

Sementara, Koordinator TPA DLH Kabupaten Jember, Masbut mengatakan bahwa penggunaan gas metan masih dalam proses uji coba. Namun dalam waktu dekat, bahan bakar alternatif itu sudah dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar TPA. "Untuk pengoptimalan (pemanfaatan) kira-kira pada April. September sudah dapat disalurkan ke warga sekitar TPA Pakusari " kata Masbut

Untuk saat ini, kata Masbut, gas metan yang ada masih disalurkan ke delapan pedagang di sekitar TPA Pakusari. Nantinya, DLH akan mengolah sampah menjadi gas metan untuk warga. "Per hari kita sudah dapat produksi sekitar 2000 kg, dan itu sudah bisa untuk satu kampung," katanya.

Dalam program pengolahan sampah menjadi bahan bakar itu, DLH masih menemui kendala. Yakni belum dibuat saluran gas metan ke rumah-rumah warga. (*/bp/don)


Share to