DLH Kota Probolinggo Sosialisasi SPKUA, Petani dan Pengusaha Diajak Memantau Kualitas Udara

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 20 Nov 2024 19:45 WIB

DLH Kota Probolinggo Sosialisasi SPKUA, Petani dan Pengusaha Diajak Memantau Kualitas Udara

SAMBUTAN: Kepala DLH Kota Probolinggo Retno Wandansari saat memberikan sambutan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo menggelar sosialisasi Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA), pada Rabu (20/11/2024) pagi. Melalui sosialisasi ini, petani dan pengusaha pabrik diajak untuk menjaga kualitas udara.

Sosialisasi digelar di aula Kecamatan Kedopok di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo. Puluhan petani dan pengusaha, duduk menyimak materi yang disampaikan dari DLH, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK).

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membaca doa. Selanjutnya, sambutan oleh Kepala DLH Kota Probolinggo Retno Wandansari. Ia menyatakan, kondisi udara di Kota Probolinggo termasuk baik. "Indeksnya berada di angka 90an. Itu termasuk kategori bbaik bapak ibu," ujarnya.

Petani terkadang membakar sampah pertanian setelah panen. Itu dapat menyumbang udara buruk. Kepada pelaku usaha dan/atau kegiatan, Pemkot Probolinggo tetap meminta agar menjaga kualitas udara ambien dari cerobong asapnya tidak melebihi baku mutu.

Oleh karenanya, ia mengajak petani, pengusaha untuk bersama menjaga indeks kondisi udara ambien di Kota Probolinggo. "Kami meminta untuk bersama-sama menjaga udara kita tetap berada di indeks yang baik. Kita juga sudah memiliki SPKUA untuk memantau kondisi udara,"katanya.

Berikutnya materi pertama diberikan oleh Setyawan Warsono Adi dari KLHK. Ia menjelaskan tentang SPKUA atau Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien. Infrastruktur yang berfungsi untuk memantau kualitas udara secara otomatis terus-menerus dan melaporkan hasilnya secara langsung ini kini sudah ada di Kota Probolinggo.

JAGA BERSAMA: Petani dan pengusaha pabrik diajak memantau dan menjaga bersama kualitas udara Kota Probolinggo.

Menurut Setyawan, ada parameter pencemar udara yang akan dipantau SPKUA. “Parameter pencemar udara yang dipantau meliputi parameter PM10, PM2,5, SO2, CO, No2O3 dan HC. Nah, kondisi kualitas udara diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi ISPU.net (Indeks Standar Pencemar Udara),” tuturnya.

Kategori ISPU, lanjut Setyawan dibagi ke beberapa kategori. Ada Kategori baik; Kategori sedang; Kategori tidak sehat; Kategori sangat tidak sehat dan Kategori berbahaya. "Kalau udara di Kota Probolinggo masuk kategori baik berarti ISPU-nya kategori baik," ujarnya.

Materi selanjutnya disampaikan oleh BPBD Kota Probolinggo Solehudin Ayub. Ia menjelaskan BPBD telah mencatat 173 kejadian bencana di Kota Probolinggo selama Januari - Oktober 2024. "Terbanyak memang kebakaran berjumlah 104 kejadian," katanya.

Menurutnya, kebakaran yang paling banyak terjadi di Kota Probolinggo adalah kebakaran lahan kosong dan lahan pertanian. "Mau bagaimanapun bencana kebakaran menjadi penyumbang menurunnya kualitas udara karena asapnya itu. Jadi juga diperlukan kehati-hatian agar tidak membakar sampah sembarangan misalnya," ucapnya.

Pemberian materi selesai. Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan ramah tamah dengan harapan petani dan pengusaha bisa bersama-sama menjaga kualitas udara Kota Probolinggo. (*/alv/why)


Share to