DPP Gerindra: Penyelenggara di Jember Jangan Jadi Alat

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 23 Feb 2024 09:17 WIB

DPP Gerindra: Penyelenggara di Jember Jangan Jadi Alat

JEMBER, TADATODAYS.COM - Wakil Komisi VII DPR RI sekaligus Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Bambang Haryadi mengaku telah mengantongi titik-titik lokasi yang berpotensi terjadi kecurangan pada gelaran Pemilu 2024 di Kabupaten Jember.

Untuk mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan tersebut, pihaknya telah menyiapkan 15.412 saksi serta 981 koordinator saksi yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember dengan harapan mampu mempermudah pengumpulan berkas C1.

Hal itu disampaikan pada Kamis (22/2/2024) malam. "Kami tugaskan seluruh tim partai Gerindra, untuk merekapitulasi di tiap tingkatan dan sudah siap. Dengan mencocokkan hasil rekapitulasi partai Gerindra terhadap partai Gerindra itu sendiri dan seluruh parpol lainnya," katanya

Selain itu, Bambang juga mengingatkan agar seluruh panitia penyelenggara pemilu untuk bekerja secara profesional. Dirinya menegadkan khususnya pada KPU, Bawaslu serta panitia penyelenggara lain agar tak menjadi alat untuk kepentingan pihak tertentu.

"Tidak usah jadi alat atau diperalat, atau hanya demi kepentingan pihak tertentu untuk merubah hasil perolehan suara di tingkatkan masing-masing," tegasnya.

Hal itu ia sampaikan merespon laporan dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi pada dua TPS di Kecamatan Ambulu oleh KPU Jember baru-baru ini. "Kejadian tadi salah satu yang menjadi temuan di lapangan, dan kami berharap Bawaslu agar bertindak cepat untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Menurutnya, bukan tidak mungkin akan ada kejadian-kejadian serupa yang akan merugikan pihak lain.

"Kami mendeteksi besok atau lusa akan ada wilayah yang sudah kami deteksi akan terjadi perubahan-perubahan. Wilayah itu masuk radar kami," lanjut Kader Partai Gerindra itu.

Terkait permasalahan ini, pihaknya berkoordinasi dengan gakumdu selain Bawaslu, seperti kepolisian dan kejaksaan yang turut terlibat dalam proses penegakan hukum di Ranah gelaran pemilu 2024 ini.

Bambang juga menegaskan agar kejadian ini tidak terulang dimasa mendatang. "Saya selaku perwakilan dari DPP Gerindra yang juga membawahi wilayah Jatim, saya sangat berharap kejadian seperti ini jangan diulang kembali," timpalnya.

Ia menuturkan, pihaknya akan terus mengawal jalannya pemilu di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur melalui saksi-saksi yang ada di setiap TPS. Sehingga pesta demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan jujur dan adil.

Dia juga menuturkan, baik peserta maupun penyelenggara untuk bekerjasama secara fair dan sesuai tupoksi. "Suara rakyat jangan sampai dimain-mainkan. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga," lanjutnya.

Bambang juga berharap pada gakumdu, Bawaslu, dan kepolisian RI agar sesegera mungkin memproses kasus ini untuk dinaikkan ke proses penyidikan.

"Tangkap, proses para pelaku kriminal di pemilu. Tidak ada kata maaf untuk mereka yang berusaha mencuri dan merubah perolehan suara di pemilu 2024," katanya.

Sebelumnya, Ketua KPU Jember Muhammad Syai'in mengaku pelaku tindakan kecurangan rekapitulasi hasil suara ini nantinya bisa terancam pidana.

Syai'in menghimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama mengawal pesta demokrasi lima tahunan ini agar tidak terjadi hal-hal yang menyalahi aturan.

"Saya menghimbau kepada seluruh peserta Pemilu 2024, pengawas, pemantau dan masyarakat agar bersama-sama mengawasi proses demokrasi ini agar tidak ada penggeseran hasil suara pemilu karena itu melanggar ketentuan yang berlaku, dapat berimplikasi secara hukum," tegasnya.

Selanjutnya, apabila masyarakat menemukan adanya pelanggaran, mereka bisa melaporkan hal tersebut ke KPU atau Bawaslu.

"Kalau menemukan hal tersebut dapat disampaikan ke KPU ataupun juga dapat melaporkannya ke Bawaslu, agar bisa diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkas Syai'in. (dsm/why)


Share to