Dua Terowongan Berumur 124 Tahun di Jember Bakal Direvitalisasi, Demi Keselamatan Perjalanan Kereta

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Monday, 11 Aug 2025 14:43 WIB

Dua Terowongan Berumur 124 Tahun di Jember Bakal Direvitalisasi, Demi Keselamatan Perjalanan Kereta

TUA: Terowongan penghubung Kalisat Jember -Banyuwangi, Terowongan Mrawan yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. (Dok: humas DJKA)

JEMBER, TADATODAYS.COM - Dua terowongan kereta api (KA) di jalur Kalisat Jember–Banyuwangi, segera diganti dengan bangunan baru. Terowongan Mrawan dan Garahan, yang telah beroperasi lebih dari 124 tahun, dinilai perlu direvitalisasi untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta dan meningkatkan kapasitas jalur.

Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya mencatat, meski secara struktur kedua terowongan masih dinyatakan layak, terdapat risiko teknis yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya yakni perembesan air di Terowongan Mrawan yang berasal dari sungai di atas konstruksi. Air dialirkan melalui parit drainase, namun perawatan yang dilakukan sejak 2021 hingga 2024 hanya bersifat sementara.

“Kondisi ini membuat risiko gangguan perjalanan tetap ada. Usia konstruksi yang sudah lebih dari satu abad juga membuat daya tahannya menurun. Solusi terbaik adalah membangun terowongan baru,” ujar Humas BTP Surabaya Alfaviega Septian Pravangasta, Senin (11/8/2025).

CEK: Petugas DJKA saat melakukan pengecekan di Terowongan Mrawan. (Dok: humas DJKA)

Pembangunan kedua terowongan tersebut sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Prosesnya dimulai dengan studi kelayakan pada 2026–2027, dilanjutkan konstruksi pada 2028, dan ditargetkan selesai 2029. Proyek ini juga tercatat dalam Rencana Strategis BTP Surabaya 2025–2030.

Terowongan Garahan memiliki panjang 113 meter. Sedangkan terowongan Mrawan mencapai 690 meter. Keduanya dibangun era kolonial Belanda pada 1901 dan mulai beroperasi 1910. Awalnya, infrastruktur ini dirancang hanya untuk lintas cabang Kalisat–Banyuwangi, namun kini harus menampung volume perjalanan dan kecepatan kereta yang jauh lebih tinggi.

Revitalisasi diproyeksikan tak hanya mengurangi potensi gangguan teknis, tetapi juga memperlancar distribusi logistik ke wilayah timur Jawa. Dengan jalur yang lebih aman dan cepat, lalu lintas KA barang dan penumpang diharapkan meningkat. “Selain untuk keselamatan, ini juga bagian dari mendukung hilirisasi ekonomi di daerah,” tambah laki-laki yang akrab disapa Vecga itu.

Pembangunan terowongan baru di Jember ini, kata dia, bakal menjadi salah satu proyek perkeretaapian strategis yang mendapat sorotan. Sebab, jika tidak segera dilakukan, risiko gangguan perjalanan hingga penurunan kapasitas jalur dikhawatirkan akan semakin besar. (dsm/why)


Share to