Emak-Emak Tertipu Pembelian Barang dari Sales Keliling

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 18 Jul 2023 16:43 WIB

Emak-Emak Tertipu Pembelian Barang dari Sales Keliling

BONUS: Hanya kompor gas yang dijadikan bonus didapat. Sedangkan mesin giling, barang utama yang sudah dibayar dengan uang muka Rp 900 ribu, tak kunjung datang.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Seorang emak-emak merasa tertipu bonus atas pembelian barang berupa mesin giling. Korban bernama Sarofah, 35, merugi sekitar Rp 900 ribu. Peristiwa ini terjadi di Dusun Jaringan, Blok Tambak RT 13 - RW 3, Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Senin (17/7/2023).

Nur Halima, 26, keponakan Sarofah, menceritakan bahwa mulanya sekelompok orang berkedok sales keliling perabotan rumah tangga, mendatangi emak-emak. Pelakunya ada dua orang laki-laki dan empat orang perempuan. Mereka mengendarai mobil.

Saat itu, mereka berkunjung ke Dusun Jaringan, untuk menjajakan barang dagangannya. Barang yang hendak dijual bervariasi. Mulai kompor gas, kasur, TV, hingga mesin giling. Tersedia pula poster barang-barang lainnya untuk menarik perhatian pembeli.

Nah, rombongan sales itu turun dari mobil dan menemui sembilan orang emak-emak. Tetapi, delapan dari sembilan orang tidak tertarik membeli. Seorang saja yang tertarik dan membeli.

Kata Sarofah, sales tersebut menawarkan pembelian dengan cara bayar langsung dan sistem kredit. Jika sistem kredit, barang yang dibeli harus di atas Rp 1 juta. Sedangkan jika di bawah harga itu, harus bayar langsung.

"Nah, kejadiannya di sini. Bibi saya tertipu. Sales itu menyampaikan akan memberi bonus-bonus bila membeli mesin giling. Saat itu, uang sudah diberikan DP Rp 900 ribu. Sales memberika bonus kompor senilai Rp 100 ribu, serta berpura-pura akan mengambil mesin gilingnya," katanya kepada tadatodays.com via telepon.

Sebelum sales mengambil mesin giling, ia menyampaikan kepada korban untuk tidak membuka bonusnya terlebih dulu. Korban disarankan membuka setelah mendapat mesin giling.

"Karena tak kunjung datang, bibi saya mencari sales di kawasan rumahnya. Bahkan, nomor salesnya dihubungi. Sempat aktif, tetapi tidak lama kemudian nomornya tak dapat dihubungi. Ternyata sudah kabur," ucap Nur Halima.

Atas kejadian ini, Nur mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika mendapati penipu berkedok sales. Menurutnya, seorang sales biasanya melaporkan dulu ke Ketua RT untuk menjajakan barang dagangan. "Biasanya laporan dulu ke RT kalau jualan. Nah ini tidak," ujarnya

Walau begitu, Nur Halima mengaku belum melaporkan peristiwa penipuan ini kepada pihak kepolisian setempat dan kepala desa. (agg/why)


Share to