PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Fraksi PKB di DPRD Kota Probolinggo mengambil sikap dalam polemik alih fungsi Gedung Kesenian balik menjadi tennis indoor. Fraksi PKB dengan tegas menolak rencana alih fungsi tersebut, dan akan memperjuangkannya di DPRD.

Hal ini ditegaskan oleh Abdul Mujib selaku wakil ketua DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi PKB. Menurut Mujib, alasan kajian dari pemkot tidak relevan dengan kondisi riil di lapangan setelah mendengar secara langsung aspirasi yang disampaikan oleh dari pegiat seni.

Bahkan, alasan peningkatan PAD, juga tidak sebanding dengan biaya alih fungsi yang direncanakan memakan anggaran sampai Rp 200 juta. Terlebih, sebelum melangkah, Pemkot Probolinggo sudah mengeluarkan anggaran dengan target PAD yang belum jelas tercapai.

Pemkot dalam hal ini dinilai terlalu ambisius terhadap PAD, sehingga beberapa sektor yang secara riil sulit menjadi potensi PAD justru menjadi sasaran utama. Sedangkan sektor lain, seperti mengoptimalkan sektor parkir keramaian, swalayan dan pasar hewan, pasar ikan, dan lainnya, belum dimaksimalkan.

“Mengingat pentingnya keberadaan seni budaya yang dapat menopang berkembangnya sektor pariwisata, maka sangat perlu dilestarikan dan didukung dengan tersedianya sarana-prasarana yang memadai,” kata Mujib, Rabu (27/8/2025).

Lalu, mengingat Kota Probolinggo menyandang predikat Kota Pusaka, kota budaya pendalungan yang kaya akan budaya dan etnis, Pemkot Probolinggo, seharusnya berkewajiban mendukung dan melestarikan kekayaan daerah tersebut dengan bijaksana.

“Rencana tenis indoor dapat dialihkan ke kompleks olahraga di GOR A Yani atau GOR Mastrip, dengan ketersediaan lahan dan lokasi yang lebih strategis. Kami mendukung untuk dilakukan penambahan anggaran dari Rp 200 Juta yang mulanya untuk rehap perbaikan, ditambah untuk menjadi pembuatan tenis indoor baru, sehingga menambah aset baru yang berpotensi PAD lebih banyak,” tegas Mujib. (mel/why)