Golkar Kembali Jagokan Fernanda di Pilwali Probolinggo 2024

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Sunday, 27 Jun 2021 19:50 WIB

Golkar Kembali Jagokan Fernanda di Pilwali Probolinggo 2024

POLITIK: Rakerda dan Rapimda DPD Partai Golkar Kota Probolinggo, memutuskan kembali mengusung mengusung Fernanda Zulkarnain untuk maju sebagai cawali di Pilwali Probolinggo 2024.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - DPD Partai Golkar Kota Probolinggo menetapkan dan mengusulkan ketua umumnya, yakni Fernanda Zulkarnain,  untuk maju sebagai calon wali kota Kota Probolinggo pada pemilihan umum kepala daerah tahun 2024.

Hal itu diketahui setelah DPD Partai Golkar melaksanakan rapat kerja dan rapat pimpinan daerah di Gedung Paseban Sena, Jl. Suroyo Minggu (27/6/2021). Kegiatan itu mengusung tema " Sukses Konsolidasi, Menang Pilkada, Pileg dan Pilpres 2024".

Hadir dalam 2 agenda tersebut, seluruh pengurus di semua tingkatan dan organisasi sayap partai Golkar Kota Probolinggo.

Mukhlas Kurniawan, selaku Steering Comite (SC) mengatakan, bahwa seluruh peserta diberi kesempatan menyampikan pandangan umumnya mulai, evaluasi program, konstribusi pemikiran berkaitan dengan kebesaran Partai Golkar. Termasuk suksesi Pileg, Pilkada dan Pilpres 2024. "Pandangan umum seluruhnya mencalonkan Airlangga Hartanto sebagai calon presiden dan Fernanda Zulkarnain sebagai calon wali kota," kata Mukhlas.

Sementara itu, Fernanda Zulkarnain mengapresiasi, menghargai dan menghormati hasil yang ditetapkan bersama. Selain itu, pihaknya menyampaikan terimakasih atas dedikasi dan kepercayaan kadernya. "Saya siap berada di garda depan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Kota Probolinggo,” kata Fernanda.

Sementara, Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Timur, Muhammad Sarmuji menyebutkan, ada tiga tatanan strategi dalam menyongsong pesta demokrasi. Pertama, konsolidasi pada tingkat kota/kabupaten, kecamatan dan kelurahan/desa.

Kedua, interaksi secara daring dan luring dalam membentuk persepsi politik serta elektabilitas Partai Golkar dan kemenangan pada basis daerah.

Sarmuji menjelaskan, proses konsolidasi di setiap kota/kabupaten di Jawa Timur dalam data internal Partai Golkar mencapai 75 persen. Namun, hanya satu daerah yang belum tersentuh konsolidasi yakni Sumenep.

Pria yang pernah aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember ini menyampaikan, persiapan dan tahapan tersebut merupakan momentum yang krusial. Sebab, kegiatan itu telah dilakukan di tengah pandemi covid-19.

Tak cukup hanya konsolidasi, pihaknya juga menuturkan bahwa interaksi sosial secara luring dan daring juga berpengaruh untuk membentuk persepsi politik. Dikatakannya, jika persepsi politik menarik bagi masyarakat khususnya kepada Partai Golkar, maka dapat meningkatkan elektabilitas.

Di sisi lain, pada basis teritorial, Sarmuji menegaskan bahwa pilkada adalah perang untuk persiapan pemilu. Mulai bedah dapil dan penyiapan saksi. "Sampai itu dianggap cukup. Kita telah memutuskan dalam Munas untuk mendorong  Ketua Umum Pusat Airlangga Hartanto," katanya. (ang/don)


Share to