Hafiluddin, Alumnus Ilmu Komunikasi Sukses Jadi Terapis Bekam

Andi Saputra
Andi Saputra

Tuesday, 12 Jul 2022 16:06 WIB

Hafiluddin, Alumnus Ilmu Komunikasi Sukses Jadi Terapis Bekam

TERAPI: Hafiludin yang seorang sarjana komunikasi, kini teguh menjalani pekerjaan sebagai terapis bekam.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Teknologi medis boleh semakin canggih. Namun, terapi kesehatan tradisional masih menjadi pilihan masyarakat Jember demi menjaga kesehatan. Salah satu terapi kesehatan tradisional yang menjadi pilihan adalah terapi bekam.

Sebuah praktik bekam yang menjadi jujukan masyarakat Jember ada di Kecamatan Sumbersari. Sebuah rumah terapi bekam bernama "Jember Bekam" yang terletak di Jalan Sumatera nomor 177, dijalankan oleh Hafiluddin, seorang pemuda 25 tahun asal Pemekasan-Madura.

Saat ditemui tadatodays.com di tempat praktiknya pada Selasa (12/7/2022) siang, Hafiluddin tengah sibuk menangani pasien.

Terapi bekam pada dasarnya adalah tindakan mengeluarkan racun yang terdapat di darah kotor. Jenis terapi bekam sendiri terdapat dua jenis, yakni bekam basah dan kering. Untuk bekam basah artinya menggunakan tusukan jarum kemudian ditarik dengan kop untuk mengeluarkan darah kotor.

Terlihat sebelum dibekam, pasien terlebih dahulu dipijat oleh Hafiluddin pada bagian punggung menggunakan alat pijat elektik. Setelah rata dipijat, barulah satu persatu kop bekam dilekatkan  disejumlah titik punggung pasien.

Selanjutnya, kop dilepas untuk ditusuk jarum terapis. Setelah itu kop-kop bekam tersebut, kembali dilekatkan untuk mengeluarkan darah kotor. "Kalau titik kop ini harus sesuai keluhan," kata Hafiluddin   sembari melekatkan kop bekam.

Pemuda yang karib disapa Hafid itu menceritakan, bahwa ia memulai terapis bekam sejak tahun 2019,

saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Jember. Uniknya, Hafid bukanlah mahasiswa Ilmu Kesehatan maupun Keperawatan. Ia adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015.

Hafid menuturkan, pilihan profesinya sebagai terapis bekam pada mulanya hanya coba-coba sebagai tambahan uang saku. Melalui sejumlah pelatihan yang diikutinya, kemampuannya membekam semakin terasah. Dimulai dari membekam teman, Hafid  kemudian dipanggil untuk membekam teman-teman lainya.

Dari situlah kemudian, kemampuan membekamnya, menyebar dari mulut ke mulut. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka praktik bekam pertama kali pada tahun 2019 di sebuah ruko yang berada di Gang V Jalan Jawa Kecamatan Sumbersari.

Potensi praktik bekam semakin hari semakin baik. Ia kemudian menyewa tempat tetap di jalan Sumatera, tempatnya saat ini menjalankan terapi bekam.

Untuk mengenalkan jasa bekamnya, Hafid mempromosikan secara konvensional dan online. Promosi konvensional dilakukan dengan cara memasang banner disudut-sudut kota Jember. Sementara promosi online ia memanfaatkan Facebook dan Instagram.

Dari strategi promosinya itu, berbagai kalangan datang untuk mencoba jasa terapi bekamnya. Tak jarang pasien juga datang dari luar kota, seperti dari Banyuwangi, Bondowoso, dan Lumajang.

Sehari tak kurang dari 2-5 pelanggan datang ke tempat praktiknya. Dalam satu bulan ia memperkirakan sekira 80 orang datang untuk bekam kepadanya.

Selain menerima pelayanan di tempat praktik, Hafid juga menerima panggilan. Namun biasanya ketika ada panggilan ia mempertimbangkan jarak tempuh dan juga jumlah yang akan dibekam. Jika sesuai, tak segan ia akan datang ke lokasi dengan peralatan lengkap, mulai dari alat pijat hingga kop bekam berbagai ukuran.

Soal tarif, ia mematok harga beragam, tergantung jumlah kop yang diminta pasien. Namun secara umum, jika datang ke tempat praktik, ia mematok Rp 50 ribu untuk sekali bekam. Sementara jika membekam panggilan, ia mematok tarif Rp 70 ribu untuk satu orang pasien.

Seiring dengan banyaknya pelanggan bekam, ia akhirnya juga menggandeng pembekam lain. Saat ini setidaknya terdapat dua mitra yang membantunya. "Saya juga ada dua orang lain, 1 laki-laki, satu lagi 1 perempuan, khusus bekam perempuan," katanya

Soal keamanan dan profesionalitas, tak perlu diragukan lagi. Sebab, kemampuan membekam Hafid telah tersertifikasi oleh Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI), Sekolah Herbal Muslim (SHM), dan Kalif sebuah lembaga yang membidangi pengobatan alternatif.

Hingga saat ini, ia juga terus mengikuti pelatihan -pelatihan yang berkaitan dengan terapi bekam.

Hafid menambahkan, pilihannya menjadi terapis bekam telah dipilihnya sebagai profesi dalam mencari rezeki. Selain dukungan orang tua, yang membuat dirinya semangat, bekam juga merupakan pengobatan yang dianjurkan Rasulullah SAW. Itu yang membuatnya yakin bahwa profesinya menjadi nilai pahala bagi kehidupanya. (as/why)


Share to