Harga Daging Ayam Naik, Penjual Ayam Geprek Bingung

Mochammad Angga
Sunday, 16 Jan 2022 13:48 WIB

PANGAN: Umi Hajjah, melayani pembeli daging ayam di lapaknya, Pasar Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember. Umi menuturkan, naiknya harga daging ayam sejak pasca Tahun Baru 2022.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Harga daging ayam potong di Pasar Kepatihan, JalanTrunojoyo Kebondalem, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember mengalami kenaikan. Jika sebelumnya dijual seharga 33 ribu rupiah perkilogram, kini naik menjadi 38 ribu sampai 40 ribu rupiah.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pedagang ayam potong di Pasar Kepatihan, Hadi, 55, Minggu (16/1) pagi. Hadi mengatakan, naiknya harga daging ayam itu terjadi setelah Tahun Baru 2022. “Harga ini terus meningkat, dan tidak ada tanda-tanda penurunan harga,” katanya.
Hadi menyampaikan, naiknya harga itu tidak hanya untuk daging ayam potong. Harga daging ayam kampung pun juga naik.
Hal yang sama disampaikan Umi Hajijah, 53, penjual daging ayam di Pasar Kepatihan. Ia mengatakan, sebelumnya harga daging ayam 30 riabu sampai 33 ribu rupiah per kilogram. Kini, harga di kisaran 38 ribu hingga 40 ribu rupiah. “Tidak diketahui alasan kenaikan ini karena apa,” ujarnya.

Umi berharap agar naiknya harga daging ayam ini dapat dikendalikan. Sebab, daya beli masyarakat juga menurun akibat naiknya harga. Terutama pembeli dari kalangan penjual makanan.
Seperti yang diungkapkan oleh Kiki, 49, seorang penjual ayam geprek. Ia mengaku kebingungan jika harga daging ayam naik, sementara pembeli ayam geprek miliknya mayoritas dari kalangan mahasiswa. "Saya bingung untuk memberikan harga (ayam geprek)," ujarnya, Minggu (16/1).
Imbas dari naiknya harga daging ayam, Kiki juga tidak dapat membeli daging ayam dengan jumlah seperti biasanya.
Tapi jika harga daging ayam naik terus, maka dirinya mempertimbangkan untuk menaikkan harga ayam geprek miliknya. (bp/don)

Share to
 (lp).jpg)