Inflasi Tahunan 2022 Jember 7,39 Persen, Tertinggi se-Jatim

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Tuesday, 03 Jan 2023 15:23 WIB

Inflasi Tahunan 2022 Jember 7,39 Persen, Tertinggi se-Jatim

RILIS: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember saat menggelar rilis terkait Inflasi di Kabupaten Jember pada tahun 2022.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember menggelar rilis terkait Inflasi di Kabupaten Jember pada tahun 2022. Dalam rilisnya, BPS mencatat Inflasi year on year (yoy) 2022 Kabupaten Jember sebesar 7,39 persen, melebihi Provonsi Jawa Timur (Jatim) di angka 6,52 persen. Hal ini membuat Jember menjadi daerah dengan inflasi tertinggi se-Jatim secara yoy 2022.

Menurut Kepala BPS Jember Tri Erwandi, inflasi month to month (mtm) Desember 2022 Jember sebesar 0,57 persen. Hal itu membuat Jember di posisi inflasi mtm Desember 2022 terendah dari 8 kota Indeks Harga Konsumen di Jatim. “Lebih rendah dari kabupaten/kota se-Jawa Timur,” jelasnya usai rilis di kantor BPS Jember pada Senin (2/1/2023) sore.

Namun, di inflasi tahunan atau yoy 2022 Jember berbanding terbalik dengan mtm Desember lalu. Pasalnya, Inflasi tahunan Jember sebesar 7,39 persen, melebihi Jatim sebesar 6,52. “Kalau inflasi tahunan Jember itu tertinggi se-Jatim karena di bulan-bulan sebelumnya itu terjadi kenaikan komoditas tertentu,” terangnya.

Terkait komoditas penyumbang inflasi di Jember, Tri menyebutkan, berupa kenaikan tarif PDAM, harga BBM, cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras dan minyak goreng. Kenaikan tarif PDAM menurut Tri, masih belum terjadi di kota/kabupaten lain di Jatim. “Suatu saat di kota lain tarif PDAM akan naik juga, kita duluan,” katanya.

Untuk komoditas seperti cabai rawit, Tri menjelaskan untuk harus diwaspadai, terutama saat musim penghujan. “Terutama tanaman cabai kan butuh air yang tidak banyak atau kering supaya panennya aman,” jelasnya.

Supaya inflasi tahunan dapat terkendali, Tri mengungkapkan, inflasi bulanan harus dijaga. Menurutnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan programnya secara masif pada bulan-bulan terakhir di tahun 2022.

“Mungkin 3-4 bulanan (menjelang akhir tahun 2022, red) itu sangat masif sekali. Jadi, dari Januari-Agustus itu kurang, mungkin dianggap biasa-biasa saja, padahal di sana sudah mulai ada kenaikan inflasi di bulan 3-4 sampai 1 lebih,” ungkapnya.

Apalagi kenaikan harga BBM saat Semtember 2022 lalu, lanjutnya, turut mendongkrak terjadinya inflasi terutama di sektor transportasi. “Transportasi umum terutama, seperti angkutan umum dan ojek online,” terangnya.

Dalam catatan BPS Jember, Inflasi bulanan atau mtm Desember 2022 tertinggi se-Jatim ialah di Kabupaten Sumenep sebesar 1,13 persen. Jatim sendiri mengalami inflasi mtm sebesar 0,6 persen. Sedangkan, inflasi tahunan atau yoy terendah di Jatim yaitu di Kota Probolinggo sebesar 5,45 persen. (iaf/why)


Share to