JEMBER, TADATODAYS.COM - Ketua RT 01 - RW 01 Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember Samsul akhirnya buka suara ihwal keberadaan Ponpes Al Djaliel 2. Samsul menyatakan, saat ponpes hendak didirikan pada 2019 lalu, memang sempat ada penolakan warga.

Samsul bersedia memberikan keterangan, setelah keluarga Himatul Aliyah, istri Fahim Mawardi, datang dengan dibantu warga setempat pada Senin (13/2/2023) malam. Mereka berupaya mengambil alih ponpes yang saat ini dikuasai keluarga Fahim.

Samsul mengatakan, pada saat Ponpes Al Djaliel 2 pertama kali dibangun pada tahun 2019, warga setempat sempat menolak. Namun penolakan berhasil diredam, setelah diadakan forum mediasi.

Melalui forum mediasi itulah, warga mendapat  keterangan yang jelas. Kemudian warga mengizinkan Ponpes Al Djaliel berdiri dan beroperasi sebagai lembaga pendidikan agama.

Terkait sosok Muhammad Fahim mawardi selaku pengasuh Ponpes yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati Samsul mengaku kaget. Sebab, selama ini Fahim  dikenal cukup baik dalam membangun komunikasi baik kepada dirinya maupun kepada warga sekitar.  "Ya kenal sama Fahim, orangnya ya baik,"Katanya.

Hanya saja, selaku pihak yang berwenang di Dusun Krajan, pihaknya merasa memiliki keterbatasan akses ke ponpes. Sehingga ia tak bisa memberikan keterangan lebih jauh perihal santri maupun keluarga Fahim dari Madura yang disebut, oleh Himatul Aliyah saat ini menguasai ponpes. “Tidak ada selama ini (laporan ponpes, red). Saya tidak tahu bagaimana-bagaimananya," katanya.

Merasa tidak memiliki akses dan tidak ingin ikut campur perihal internal ponpes, Samsul memilih sekedar memantau. "(Yang) Penting kondusif," kata Samsul. (as/why)