Siapkan Beasiswa Rp 1 Miliar untuk Guru

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo kembali menorehkan capaian strategis dalam pengembangan kampusnya. Melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 669 Tahun 2025, IAD Probolinggo secara resmi memperoleh izin penyelenggaraan Program Studi Magister (S2) Pendidikan Agama Islam (PAI).

SK tersebut diserahkan secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam forum akademik yang digelar di Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri, Minggu (20/7/2025).

Capaian ini merupakan hasil dari proses panjang yang melibatkan pembinaan intensif Majelis Dikti Litbang PP Muhamamdiyah, serta evaluasi atas kesiapan akademik, sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan tata kelola institusi yang berbasis mutu.

“Terbitnya izin ini merupakan amanah besar yang akan kami kelola dengan penuh tanggung jawab akademik. Kami meyakini bahwa pendidikan pascasarjana di bidang PAI akan menjadi instrumen penting dalam membentuk pendidik dan pemikir Islam yang visioner, integratif, dan berorientasi pada transformasi sosial,” ungkap Wakil Rektor III IAD Probolinggo Dr. M. Alvin Syahrin, M.H.

Dengan bertambahnya prodi pascasarjana ini, IAD Probolinggo mempertegas posisinya sebagai lembaga pendidikan tinggi keislaman yang tidak hanya fokus pada ekspansi kelembagaan, tetapi juga pada pemantapan kualitas akademik dan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya para pendidik.

Penguatan Akses dan Kesetaraan melalui Beasiswa

Sebagai bagian integral dari pembukaan Prodi S2 PAI, IAD Probolinggo melalui dukungan penuh Badan Pengurus Harian (BPH) meluncurkan program Beasiswa Pelita Guru. Ini merupakan bantuan pembiayaan pendidikan Pasca Sarjana yang secara khusus diperuntukkan bagi guru aktif di berbagai wilayah.

Program ini mengalokasikan total anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk 100 guru penerima beasiswa, dengan skema pembiayaan studi hanya sebesar Rp 8 juta per mahasiswa hingga lulus (tidak termasuk biaya tesis dan wisuda). Langkah ini sekaligus menjadi bentuk intervensi sosial-kultural yang dirancang untuk memperluas akses pendidikan lanjut bagi kelompok profesi yang selama ini terhambat oleh keterbatasan ekonomi maupun geografis.

“Kami meyakini bahwa kualitas pendidikan Islam tidak akan meningkat tanpa penguatan kapasitas guru. Karena itu, beasiswa ini bukan semata insentif finansial, tetapi juga afirmasi terhadap pentingnya peningkatan kompetensi guru sebagai lokomotif perubahan peradaban,” tegas Dr. Benny Prasetiya, M.Pd.I., Rektor IAD Probolinggo.

Arah Akademik dan Visi Institusional

Program Studi Magister PAI di IAD Probolinggo dirancang dengan pendekatan akademik integratif, menggabungkan tradisi keilmuan Islam dengan metodologi pendidikan modern, serta memperhatikan konteks sosial-kultural masyarakat Indonesia kontemporer. Fokus utama diarahkan pada pembentukan lulusan yang memiliki kapabilitas teoritik, kompetensi pedagogik, dan sensitivitas terhadap dinamika masyarakat multikultural.

Di samping itu, program ini diharapkan menjadi lokus pengembangan riset pendidikan Islam yang kontekstual, partisipatif, dan berdampak langsung pada penguatan praktik pendidikan di madrasah, pesantren, dan lembaga keagamaan lainnya.

Sebagai institusi yang mengusung konsep Green Campus, IAD Probolinggo turut menanamkan kesadaran ekologis sebagai bagian dari kurikulum dalam proses pendidikan. Etika keberlanjutan, tanggung jawab lingkungan, dan pengelolaan sumber daya berbasis nilai-nilai Islam menjadi bagian dari pendekatan pendidikan yang holistik.

Dengan hadirnya Program Magister PAI, IAD Probolinggo tidak hanya menambah pilihan studi lanjutan di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur, tetapi juga menawarkan model pendidikan Islam yang berorientasi pada mutu, kesetaraan akses, dan kematangan moral-spiritual.

Ke depan, IAD Probolinggo berkomitmen menjadikan program ini sebagai bagian dari ekosistem akademik nasional yang berkontribusi pada pembentukan generasi pendidik Muslim yang berwawasan global dan berakar kuat pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. (*/mel/why)