JEMBER, TADATODAYS.COM - Stadion Notohadinegoro yang berlokasi di Jalan DR. Soebandi, Kelurahan Kreongan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, menjadi venue pertandingan grup J Liga 3 Jawa Timur musim 2021. Namun penggunaan stadion tersebut yang menggantikan Stadion Jember Sport Garden (JSG), disebut-sebut belum layak untuk jadi venue Liga 3.

Stadion berkapasitas 15000 ribu penonton itu dijadikan tempat pertandingan grup J, setelah ditetapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Provinsi PSSI Jawa Timur.

Pelatih Banyuwangi Putra, Iswahyudi, pada konferensi pers yang bertempat di Gedung Hendy Siswanto Center, Kabupaten Jember, Selasa (9/11) kemarin, mengatakan bahwa kondisi lapangan Stadion Notohadinegoro belum layak. Sebab, saat hujan deras kondisi lapangan jadi becek. “Semua serba susah," katannya di hadapan awakmedia.

Iswahyudi mengaku telah mengecek kondisi stadion tersebut, dan mendapati kondisi stadion yang kurang layak sebagai lapangan penyelisian grop J Zona 3 Tawa Timur.

Ia berharap lapangan yang digunakan merupakan lapangan yang memenuhi standar, sehingga pemain dapat bermain secara maksimal.

Meski demikian pihaknya menghormati keputusan PSSI Jawa Timur yang lebih memilih stadion Notohadinegoro. “Tim harus siap di segala medan. Tapi kalau pelatih, ya inginnya di lapangan yang bagus sehingga passing pemain terlihat jelas," ujarnya.

Untuk diketahui, Stadion Notohadinegoro sempat terbengkalai sejak 5 tahun terakhir. Terdapat kerusakan di beberapa fasilitas stadion, seperti tribun yang ditumbuhi rumput, atap yang mulai rusak dan berlubang. Hal tersebut, dikarenakan tidak adanya perawatan, ditambah adanya stadion baru yakni Stadion Jember Sport Garden yang berada di Kecamatan Ajung.

Stadion Notohadinegoro akan digunakan pertandingan perdana grup J Liga 3 Jawa Timur, pada Rabu (10/11), siang ini. Laga perdana mempertemukan Persid Jember kontra Persipro 1954 Kota Probolinggo.

Selain Persid dan Persipro 1954, grup J juga dihuni PSIL Lumajang, Singhasari FC, dan Banyuwangi Putra. (as/don)