JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Jember terus mengembangkan sektor pariwisata sebagai upaya mendongkrak perekonomian daerah. Salah satu langkah konkret yang disiapkan adalah menjadikan Festival Egrang yang digagas Tanoker Ledokombo sebagai agenda resmi tahunan daerah.

Hal itu disampaikan langsung Bupati Jember Muhammad Fawait saat menghadiri Festival Egrang di Lapangan Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo pada Sabtu (26/7/2025).

Ia menyebut, festival ini bukan sekadar ajang budaya, tetapi memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan utara Jember.

“Kami ingin menjadikan Festival Egrang ini sebagai event resmi Pemerintah Kabupaten Jember. Ini adalah bagian dari upaya kami menghidupkan sektor pariwisata yang bisa mendorong perputaran ekonomi daerah,” ujar Fawait.

Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu menyadari, kemiskinan ekstrem yang masih tinggi di Jember tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan anggaran daerah.

Oleh karena itu, sektor pariwisata dinilai menjadi salah satu solusi untuk membuka lapangan kerja dan menarik investasi. Ia mencontohkan kesuksesan Kabupaten Banyuwangi yang bangkit lewat pengembangan wisata berbasis budaya dan alam.

“Jember punya potensi besar. Kami sedang mendata dan menyeleksi berbagai event budaya dan kearifan lokal untuk ditetapkan sebagai kalender pariwisata resmi tahun 2026,” katanya.

Tak hanya itu, Pemkab Jember juga akan mengintegrasikan sektor UMKM dalam setiap kegiatan pariwisata. Dengan cara ini, masyarakat lokal akan terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi yang tumbuh dari kegiatan wisata.

"Event seperti ini juga jadi ruang tumbuh UMKM. Mulai dari kuliner, kerajinan hingga hiburan bisa berkembang bersama,” imbuhnya.

Wakil Menteri Koperasi dan UMKM RI Helvi Yuni Moraza yang turut hadir dalam festival tersebut menyambut baik langkah Pemkab Jember. Ia menyebut, potensi pariwisata dan kekayaan budaya lokal di Jember merupakan peluang besar untuk memperkuat sektor UMKM.

“Kami sangat mendukung karena ini salah satu wadah tumbuhnya UMKM. Tapi yang penting UMKM tidak hanya hadir di festival atau acara semata. Kami ingin mereka naik kelas dan berkelanjutan,” kata Helvi.

Ia juga mendorong terbentuknya ekosistem pendukung UMKM di Jember, termasuk melalui rencana pendirian Entrepreneur Hub yang akan melibatkan unsur pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga pembiayaan, perizinan, hingga akses pasar.

“Kalau ini dilakukan bersama, maka semua masalah yang ada bisa diurai satu per satu. Saya optimistis Jember bisa, karena potensi dan kemauan dari pemdanya sudah terlihat,” ujarnya. (dsm/why)