JEMBER, TADATODAYS.COM - Persidangan kasus dugaan asusila dengan terdakwa pengasuh Ponpes Al Djaliel 2 Jember Fahim Mawardi telah memasuki pledoi, Senin (24/7/2023) siang. Menjelang sidang, sejumlah orang berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri (PN) Jember, menuntut pembebasan Fahim.

Massa aksi terdiri atas remaja hingga orang dewasa. Sebagian mereka mengenakan sarung dan songkok.

Beberapa tulisan terpampang menuntut pembebasan Fahim. Salah satunya tertulis “BUYA MUHAMMAD FAHIM TIDAK TERBUKTI BERSALAH".

Koordinator unjuk rasa Rahmat Mahmudi menuntut pembebasan Fahim. "Karena kami menilai dan meyakini ustad Fahim Mawardi tidak bersalah," kata pria yang mengklaim sebagai ketua Aliansi Ulama dan tokoh Jawa Timur itu.

Menurutnya, dalam fakta persidangan tidak ada korban. "Semua sudah beberkan tidak ada korban. Berarti ini rekayasa, ini tuduhan yang tidak berdasar," katanya. Selain itu, pihaknya menuntut pembebasan Fahim tanpa syarat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fahim dilaporkan langsung oleh istrinya ke Polres Jember atas dugaan perselingkuhan dan perbuatan asusila. Dalam proses selanjutnya, Fahim dinyatakan sebagai tersangka dengan 4 korban.

Lalu dalam sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum dari Kejari Jember menuntut Fahim hukuman 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 50 juta subsider 6 bulan kurungan. (iaf/why)