Jember Masih Kurang Aman untuk Pengendara Roda Dua, Fatalitas Tinggi
Dwi Sugesti Megamuslimah
Monday, 30 Dec 2024 17:56 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Kabupaten Jember menempati peringkat pertama korban meninggal dunia (MD) pada kasus kecelakaan lalu lintas. Dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang 2024, jumlah korban mencapai 328 jiwa.
Polres Jember mencatat terdapat peningkatan jumlah korban MD dalam kasus kecelakaan lalu lintas selama tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya. Pada 2023 ada 325 korban. Sedangkan pada 2024 setidaknya ada 328 jiwa dilaporkan meninggal.
Namun demikian, tren jumlah total kasus kecelakaan lalu lintas di 2024 terbilang menurun ketimbang tahun sebelumnya. Setidaknya ada 1.376 kasus kecelakaan lain pada tahun 2023 dan 1.322 kasus kecelakaan di 2024.
"Jember menempati peringkat satu se-Jatim untuk fatality rate atau korban meninggal dunia. Angka ini cukup mengejutkan. Artinya, berkendara di Jember bisa dibilang masih kurang aman," ungkap Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi pada Senin (30/12/24).
Faktor penyebabnya, kata dia, cukup beragam dan kompleks. Mulai dari faktor alam, faktor manusia, kesiapan kendaraaan, serta infrastruktur yang saling mempengaruhi. Kedisiplinan dan ketaatan berlalulintas warga juga perlu di tingkatkan.
Lebih lanjut, Kasatlantas Jember AKP Achmad Fahmi Adiatma menambahkan, salah satu faktor penyebab terbanyak terjadi kecelakaan yakni tata cara menyalip kendaraan. "Entah itu mendahului atau dari arah berlawanan. Serta masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait dengan penggunaan helm," imbuhnya.
AKP Fahmi juga menjelaskan, terkait black spot terbanyak terdapat di Desa Pecoro, Kecamatan Rambupuji. Dengan korban terbanyak adalah pengendara roda dua. Menurutnya, lokasi itu bergeser dari tahun sebelumnya yang berada di Kecamatan Patrang.
"Korban meninggal itu didominasi oleh (pengendara, red) roda dua. Penyebabnya terbanyak karena konsentrasi berkendara masyarakat yang masih kurang, terlebih di jam-jam dini hari," katanya. (dsm/why)
Share to