JFC Bakal Kedatangan Tamu dari Jepang, Gelar Pilot Project

Iqbal Al Fardi
Iqbal Al Fardi

Thursday, 13 Jul 2023 16:08 WIB

JFC Bakal Kedatangan Tamu dari Jepang, Gelar Pilot Project

JEMBER, TADATODAYS.COM - Jember Fashion Carnival (JFC) akan digelar pada 4-6 Agustus 2023 mendatang. Dalam gelaran kali ini JFC akan kedatangan tamu asal Negeri Sakura, Jepang. Ada sampai 30 orang tamu asal Jepang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan JFC Foundation Budi Setiawan kepada tadatodays.com saat ditemui di kantornya, Kamis (13/7/2023) siang. Budi menyebutkan ada 30 orang Jepang yang akan datang langsung ke Jember. “Dalam tiga grup mereka hadir,” jelasnya.

Di masing-masing grup, lanjutnya, ada 10 orang. Grup tersebut, Budi menyebutkan, ialah pemenang dari kompetisi dance di Jepang Kadokawa Dreams, sebuah yayasan sosial di Jepang yang bergerak di bidang perdamaian dunia melalui edukasi Maru Foundation dan para seniman dan artis.

Budi memaparkan bahwa Maru Foundation menggagas pilot project untuk program donasi ke tiga sekolah di Jember yang terletak di Kecamatan Jenggawah dan Ambulu. Selain itu, para seniman dan artis sebelumnya telah melakukan survei di Jember untuk mempersiapkan banyak hal.

“Mereka dari berbagai latar profesi, ada designer, pelukis kaligrafi, ada singer juga, ada produser juga. Mendekati acara itu akan mulai berlangsung di tanggal 29 Juli besok, sudah hadir sekitar 6 orang untuk melakukan persiapan dan tim besar akan datang nanti mulai tanggal 2, 3, 4, dan 5 di karnaval,” paparnya.

Kedatangan mereka itu tak lepas dari ambasador JFC di Tokyo, Jepang, Sakura. “Sakura-san menghubungkan yayasan yang dia punya, Sakuranesia, dengan Maru Foundation dalam kegiatan pilot project ini. Jadi JFC mengajukan Jember untuk menjadikan tempat dapat dilakukan kegiatan donasi,” ungkapnya.

Kedatangan mereka, kata Budi, diharapkan dapat membangun hubungan baik kedepannya. “Termasuk di antara mereka yang hadir nantinya akan melakukan penjajakan untuk melakukan kolaborasi kopi Jember yang akan dipergunakan di outlet coffe shop mereka di Jepang,” katanya.

Salah satu outlet kedai kopi yang menjadi tujuan, lanjutnya, ialah di stasiun Tokyo. “Itu stasiun yang sangat rame sekali di sana dan bilamana ini didapat sebuah kesepakatan pencapaian maka kopi di Jember akan menjadi salah satu konten semacam art atau craft. Jadi semacam penyajian kopi tradisional disajikan dengan sebuah seni,” ujarnya. (iaf/why)


Share to