JEMBER, TADATODAYS.COM - Melonjaknya kasus harian covid-19 di Kabupaten Jember dalam sepekan terahir, berdampak pada melonjaknya Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersedian ruang rawat inap di rumah sakit rujukan yang ada di Jember. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, BOR atau ruang rawat inap saat ini telah terisi lebih dari 70 persen pasien covid-19.

Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jember, dr Alfi Yudisianto, mengatakan bahwa angka 70 persen lebih itu merupakan data untuk seluruh rumah sakit rujukan di Jember.

Menruutnya, angkat itu akan terus meningkat. “Karena masih menerima pasien rujukan dari daerah lain,” kata Alfi.

Dalam rangka mengantisipasi membeludaknya pasien secara mendadak, pihaknya tengah menyiapkan penambahan tempat tidur di rumah sakit rujukan.

Alfi melanjutkan, Kabupaten Jember saat ini bisa dikatakan tengah memasuki puncak tahap kedua penyebaran covid-19. Dimana, tren penambahan kasus hariannya terlihat melonjak secara signifikan. “Terutama usai libur lebaran,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, saat ini Pemkab Jember tengah menyiapkan surat edaran tentang kebijakan bekerja dari rumah. Langkah itu juga untuk mengantisipasi adanya varian baru covid-19. "Kita masih pantau varian baru," katanya.

Oleh karenanya tiap kali ada pemeriksaan lab swab PCR yang mencurigakan, pihaknya langsung mengirim sample ke laboratorium Universitas Airlangga Surabaya untuk mendeteksi varian baru covid-19.

Untuk diketahui, dari 31 Kecamatan di Kabupaten Jember hanya ada 1 kecamatan yang masuk zona hijau  yakni Kecamatan Jelbuk.

Sementara, 3 kecamatan zona kuning yaitu Kecamatan Silo, Sukorambi, dan Semboro, dan 1 kecamatan zona merah yaitu Kecamatan Sumberjambe. Sementara sisanya berada di zona oranye. (as/don)