Kasus DBD di Jember, Delapan Dilaporkan Meninggal

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Monday, 13 May 2024 16:02 WIB

Kasus DBD di Jember, Delapan Dilaporkan Meninggal

Sekretaris Dinkes Jember Koeshar Yudyarto

JEMBER, TADATODAYS.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berujung kematian di Jember semakin mengkhawatirkan. Dalam rentang Januari – April 2024, tercatat ada 8 orang dilaporkan meninggal oleh penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jember, jumlah kasus DBD selama Januari hingga akhir April, terdapat 1.109 kasus. Dari jumlah itu, 8 orang di antaranya meninggal dunia. Penderita terbanyak terdapat di rentang usia dari 14 hingga 44 tahun, dan anak usia 5 hingga 14 tahun. 

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit itu adalah dengan mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik), mengaktifkan kembali kerja bakti untuk membersihkan lingkungan. Serta melakukan upaya 3M Plus (menutup, menguras penampungan air dan mendaur ulang barang bekas) serta memberikan larvasida pada penampungan air.  

Sekretaris Dinkes Jember dr Koeshar Yudyarto mengatakan, puncak kasus DBD di Jember terjadi pada Februari dan Maret lalu. Saat ini, kasusnya mulai melandai. "Kasus hari ini memang landai, tapi masyarakat harus tetap waspada. Dinkes menghimbau masyarakat tetap melakukan PSN dan 3M plus, apalagi masih sering hujan juga," katanya saat dikonfirmasi Senin (13/5/2024) siang. 

Nyamuk ini, lanjut Koeshar, lebih mudah berkembang biak di tempat hangat. Sehingga siklus hidup nyamuk dari jentik menjadi nyamuk dewasa akan lebih cepat. "Hal itu membuat kemungkinan kasus DBD meningkat jadi lebih besar," imbuhnya. 

Adapun, daerah dengan kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Kalisat, serta Kecamatan Patrang. 

Lebih lanjut, apabila nantinya ditemukan sarang nyamuk atau jentik, maka dalam radius 100 meter berpotensi terjangkit DBD. Oleh sebab itu upaya tepat untuk menanggulanginya adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Fogging itu upaya terakhir untuk membunuh nyamuk dewasa,” katanya. (dsm/why)


Share to