Kecamatan Sumberasih Deklarasi ODF, 24 Kecamatan Se-Kabupaten Probolinggo Rampung ODF

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 30 Sep 2024 21:06 WIB

Kecamatan Sumberasih Deklarasi ODF, 24 Kecamatan Se-Kabupaten Probolinggo Rampung ODF

DEKLARASI ODF: Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo bersama Forkopimcam Sumberasih melepas balon ke langit pada deklarasi Kecamatan Sumberasih ODF.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kecamatan Sumberasih mendeklarasikan ODF (Open Defecation Free) 100 persen atau bebas dari buang air besar sembarangan. Senin (30/9/2024). Deklarasi ODF Kecamatan Sumberasih ini menjadi pamungkas ODF 24 kecamatan Se-Kabupaten Probolinggo.

Deklarasi ODF Kecamatan Sumberasih digelar di kantor Kecamatan Sumberasih di Jalan Raya Laweyan-Sukapura, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo, dan Forkopimcam Sumberasih, dan Plt Kepala Puskesmas Sumberasih dr. Imilda Kusumaningrum, serta seluruh kepala desa se-Kecamatan Sumberasih.

Deklarasi ODF ditandai dengan pelepasan balon gas ke langit dan penyerahan sertifikat ODF dari Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto kepada Camat Sumberasih oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Hariawan Dwi Tamtomo.

Selanjutnya seluruh desa di Kecamatan Sumberasih juga diberi sertifikat ODF oleh Forkopimcam Sumberasih. Berikutnya dilakukan penandatanganan komitmen bersama keberlanjutan kecamatan ODF oleh para stakeholder di Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan Sumberasih.

Kepala Dinkes dr Hariawan Dwi Tamtomo mengatakan, Pj. Bupati Ugas memberikan atensi terkait masalah ODF di Kabupaten Probolinggo. ODF Kabupaten Probolinggo sedang berproses dan berjalan. Ia bersyukur Kecamatan Sumberasih merupakan kecamatan ODF terakhir yang melakukan deklarasi.

“Hari ini merupakan kelegaan hati buat saya, kebahagiaan buat saya bahwa 24 kecamatan sudah mendeklarasikan. Karena ini menjadi janji saya kepada Bapak Pj. Bupati. Setelah pelantikan, saya dipanggil beliau, salah satunya terkait ODF Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

SERTIFIKAT ODF: Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo menyerahkan sertifikat ODF kepada Camat Sumberasih, Agus Setijono saat deklarasi Kecamatan Sumberasih ODF.

Menurutnya, Pj Bupati Ugas telah menandatangani pakta integritas untuk meng-ODF-kan Kabupaten Probolinggo pada bulan Maret 2024. Setelah ia menerima amanah sebagai Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, ia melihat data Kecamata ODF hanya tiga kecamatan. Sisanya terdapat 21 kecamatan belum ODF.

“Kebetulan saat saya diamanahi memimpin dinas kesehatan, kebetulan ada perubahan anggaran, sehingga kita dorong dengan kegiatan sosialisasi, kita dukung sepenuhnya capaian ODF di Kabupaten Probolinggo di tahun 2024,” ungkapnya.

Dokter Hariawan menyampaikan ungkapan luar biasa kepada Kecamatan Sumberasih atas perjuangan menjadi kecamatan ODF. Baik itu para kepala desa maupun unsur-unsur lain di Kecamatan Sumberasih. Hari ini Kecamatan Sumberasih menyatakan sebagai kecamatan ODF 100 persen.

SIMBOLIS: Camat Sumberasih, Agus Setijono menyerahkan sertifikat desa ODF kepada sejumlah kepala desa di Kecamatan Sumberasih.

“Kami dari Dinas Kesehatan selanjutnya membuat kegaiatan baru untuk melalui tahapan deklarasi kabupaten ODF. Tanggal 30 September 2024 menjadi tonggak sejarah bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo sudah deklarasi ODF,” tegasnya.

Selanjutnya, Kabupaten Probolinggo akan melalui tahapan verifikasi dan validasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jadi masih ada tugas yang harus dikerjakan. Kabid Kesmas ditugaskan untuk mendorong Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan OPD terkait lainnya untuk bisa menjadwal.

“Karena pesan Bapak Pj Bupati, Kabupaten Probolinggo jangan sampai ODF paling buncit, karena dari 38 Kabupaten/kota, 36 kabupaten/kota sudah ODF. Kota Probolinggo sudah satu bulan yang lalu mendklarasikan ODF. Yang tersisa Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Sumenep. Kami berharap jangan sampai kita didahului Kabupaten Sumenep,” harapnya.

Dinkes Kabupaten Probolinggo menargetkan tanggal 19 Oktober bisa deklarasi Kabupaten ODF. Untuk itu, dokter Hariawan mengingatkan agar kepala desa dan unsur-unsur lainnya untuk saling koordinasi mempertahankan kecamatan ODF.

“Karena saya melihat salah satu instrumen penilaian dari provinsi adalah Kabupaten/Kota saat diverifikasi dapat menunjukkan akses maupun prilaku masyarakat yang tidak buang air besar di sembarang tempat,” tegasnya.

Mantan Kepala Puskesmas Sumberasi tersebut menghimbau kapada para kepala desa apabila di masyarakat menemukan bilik-bilik tempat BAB sembarangan dii sekitar sungai atau kebun untuk segera diingatkan.

FOTO BERSAMA: Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo bersama Forkopimcam Sumberasih dan para kepala desa se-Kecamatan Sumberasih berfoto bersama usai deklarasi Kecamatan Sumberasih ODF.

“Jangan sampai tim verifikator provinsi datang disuguhi dengan pemandangan yang kurang enak, pasti itu dinilai tidak lulus. Dan kita akan dijadwal ulang kembali, kita bisa menjadi odf kabupaten yang paling buncit nanti. Saya yakin prilaku masyarakat di seluruh wilayah Kecamatan Sumberasih ini bisa. (ODF Kecamatan Sumberasih, Yo Iso Rek),” sambil mengucap yel-yel.

Camat Sumberasih Agus Setijono menyampaikan ODF Kecamatan Sumberasih sudah bersih dan hari ini dideklarasikan. Agus bercerita, Forkopimcam bersama Kepala Puskesmas Sumberasih naik mobil patrol keliling desa dalam rangka ODF.

“ODF itu mudah kita capai, tetapi mempertahankan, itu yang sulit. Karena bagaimanapun juga pola bertelur di sungai, itu sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyangnya. Untuk itu, kami mohon dukungan bapak kepala desa, pimpinan desa, babinsa, babhinkamtipmas, bersama-sama kita tetap memberi perhatian khusus tentang ODF ini. Karena memang potensi wilayah kita ada beberapa sungai besar yang mengalir,” tutur Camat Agus.

Agus menambahkan BAB sembarangan ini menyangkut pola hidup dan budaya, tentu dihilangkan sulit. Tetapi ia yakin jika bergerak bersama-sama, pasti bisa. “Monggo kita ke depan tetap bersama-sama mempertahankan ODF. Tidak hanya dideklarasikan saja, tetapi fakta di lapangan tidak ada. Ini urusan sulit, tetapi kita harus bertahan,” katanya. (*/hla/why)


Share to