Kecanduan Game Online, Dua Remaja di Jember Mengalami Depresi

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Wednesday, 08 May 2024 17:02 WIB

Kecanduan Game Online, Dua Remaja di Jember Mengalami Depresi

BIKIN KECANDUAN: Aplikasi game online Mobile Legends.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Bermain game online bisa membuat seseorang kecanduan, terbukti benar.  Ini dialami dua remaja kakak beradik di Kecamatan Jenggawah, Jember. Kaduanya kecanduan bermain game online lewat gadget. Masing-masing gadis berinisial EW, 19, dan laki-laki inisial SA, 17, mengalami depresi.

Menurutnya penuturan sang ibu, KM, kedua anaknya itu mengalami depresi sejak empat tahun yang lalu. “Iya gara-gara hape (handphone), main game. Sudah lama (depresi), ada 4 tahunan yang perempuan dan yang laki-laki 1 tahunan,” kata KM, Rabu (8/5/2024) siang.

KM menceritakan, kedua anak remajanya sebelumnya normal, sebagaimana anak pada umumnya. Kegiatan sehari-hari mereka tetap belajar di sekolah bahkan mengaji.

Gejalanya, lanjutnya, baru terlihat setelah lulus sekolah dasar. Anaknya hanya bermain gawai sampai lupa waktu. Dari pagi sampai malam. Bahkan mereka sampai mengurung diri dan asyik sendiri di kamarnya. Mereka hanya keluar hanya untuk makan dan mandi.

“Main game Mobile Legend sama TikTok-an. Baru tahunya setelah anak saya ini tidak mengenal orang tuanya. Siapa kamu? Aku gak punya ibu. Gitu katanya. Begitu juga bapaknya,” urai KM.

Karena muncul gejala demikian, kedua remaja tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas setempat, sebelum akhirnya dirujuk ke Poli Kesehatan Jiwa di RSD dr. Soebandi, Patrang.

Namun, karena keterbatasan biaya, keduanya sering telat untuk menebus obat. “Dikasih obat, kadang telat karena gak punya uang buat nebus obat. Jadinya sekarang dibantu puskesmas,” tuturnya.

Sementara, petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas setempat Ali Winoto menjelaskan bahwa anak Perempuan yang EW, sempat mengalami depresi karena jadi korban bullying ketika duduk di bangku kelas 2 SMP.

“Sedangkan adiknya yang laki-laki, karena kecanduan main gadget akhirnya juga dirujuk. Ibunya sendiri menghubungi, yang satunya sakit juga, katanya. Ya dirujuk juga,” terang Ali.

Untuk saat ini, keduanya masih dalam pengawasan pihak puskesmas. Termasuk pengambilan obat dari rumah sakit yang dibantu oleh Puskesmas, karena orangtuanya sudah lansia dan kurang mampu. (dsm/why)


Share to