Kejari Jember Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Obat-obatan di RSD Soebandi

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 24 Feb 2022 15:38 WIB

Kejari Jember Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Obat-obatan di RSD Soebandi

OBAT: RSD dr. Soebandi saat ini tengah disorot Kejari Jember, atas kasus dugaan penggelapan obat-obatan. Pihak rumah sakit membenarkan bahwa Kejari telah memeriksa manajemen RSD dr. Soebandi.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember saat ini menyelidiki kasus dugaan penggelapan obat-obatan di RSD dr Soebandi Jember. Pihak Kejari Belum memberikan keterangan terkait kasus tersebut. Namun, Direktur

RSD dr. Soebandi, dr. Hendro Soelistijono mengakui bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh Kejari.

Saat dikonfirmasi via telepon seluler pada Kamis (24/02/2022) sekira pukul 13.00 WIB, Hendro mengakui bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh Kejari Jember terkait dugaan penggelapan obat-obatan di rumah sakit yang dipimpinnya. "Saya awal (Dimintai keterangan, Red) seminggu yang lalu,” katanya.

Hendro melanjutkan, selain dirinya, juga ada 5 orang lainnya yang juga dimintai keterangan. Kelima orang tersebut dari bagian farmasi dan TI RSD dr Soebandi.

Hendro menuturkan, dirinya dimintai keterangan oleh Kejari Jember setelah terdapat berita yang menyoroti dugaan korupsi obat pasien BPJS Kesehatan. Ia pun mengakui bahwa, terdapat dugaan penggelapan obat-obatan yang dilakukan oleh petugas administrasi berinisial I.

Namun dirinya membantah jika obat yang digelapkan merupakan obat-obatan dari BPJS Kesehatan. "Jadi, intinya itu penyalahgunaan wewenang petugas administrasi yang menggelapkan obat-obatan kami yang dijual tanpa kewenangan dia. Jadi bukan obatnya BPJS," terangnya.

Hendro juga membantah tudingan yang mengarah seolah pihaknya menutupi kasus tersebut, karena tidak segera melapor ke Aparat Penegak Hukum (APH).

Ia menyebut, lambannya pelaporan kasus tersebut ke APH karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan internal melalui Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). "Karena instansi harus melalui APIP dulu, hasilnya itulah yang baru kita laporkan," tuturnya.

Sementara dari pantauan tadatodays.com pada Rabu (23/2/2022), sekira pukul 14.00 WIB, sebuah mobil dinas RSD Soebandi berpelat P 1208 GP keluar dari halaman kantor Kejari Jember. Saat itu, tidak ada satupun petugas RSD Soebandi yang bersedia diwawancarai oleh tadatodays.com. Mereka memilih menutup kaca mobil rapat-rapat, dan langsung meninggalkan halaman Kejari Jember.

Usai mobil dinas RSd Soebandi meninggalkan kantor Kejari Jember, Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejari Jember Soemarno, tak bisa ditemui secara langsung.

Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Soemarno mengaku tengah perjalanan dari luar kota. Namun ia membenarkan adanya pemeriksaan terhadap sejumlah petugas RSD dr Soebandi.  "Tapi materinya belum tahu karena masih di bidang Pidsus. Sabar dulu, nanti kita ekspos hasilnya," terang Soemarno.

Seomarno berjanji akan memberikan keterangan yang lebih rinci mengenai dugaan penggelapan obat-obatan yang terjadi di RSD dr Soebandi, pekan depan. (as/don)


Share to