Komunitas Lentera Desa, Mengabdi untuk Desa Terpencil di Jember

Bryan Bagus Bayu Pratama
Bryan Bagus Bayu Pratama

Monday, 31 Jan 2022 16:22 WIB

Komunitas Lentera Desa, Mengabdi untuk Desa Terpencil di Jember

PENDIDIKAN: Dengan duduk lesehan di depan gedung sekolah, komunitas Lentera Desa memberikan memberikan edukasi kepada anak-anak Desa Curahtukir. Menurut komunitas tersebut, jumlah lembaga pendidikan dan fasilitasnya di desa tersebut sangat kurang.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Komunitas Lentera Desa merupakan satu perkumpulan yang bergerak di bidang kepedulian sosial. Komunitas Lentera Desa ini dibentuk oleh Marita Nursekti dan Putrisia Romadhona. Keduanya merupakan mahasiswi Universitas Jember (Unej).

Lentera Desa dibentuk pada awal tahun 2021. Komunitas ini menjadi wadah bagi mahasiwa pendidikan luar sekolah melalui kegiatan yang menjadi program komunitas. Antara lain kegiatan pemberdayaan, pelatihan, keaksaraan, dan kesetaraan serta pengasuhan.

Tak hanya sebagai wadah mahasiswa dalam melakukan kegiatan berbasis sosial, Lentera Desa juga memiliki visi misi untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Tak hanya kegiatan itu, komunitas Lentera Desa juga gencar melakukan kegiatan penanaman pohon bersama anak anak. Hal itu sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak akan pentingnya melestarikan lingkungan.

Komunitas yang berdiri hampir setahun ini sudah memiliki kurang lebih 20 relawan, yang berasal dari prodi pendidikan luar sekolah.

EKSISTENSI: Kegiatan pertama komunitas Lentera Desa dilakukan di Desa Curahtukir, Kecamatan Tempuarejo. Selanjutnya, mereka akan menggelar kegiatan pemberdaan dan edukasi di desa-desa lain di Kabupaten Jember.

“Kami ingin memberikan pendampingan pada masyarakat dalam menghadapi perubahan. Kami ingin mengimplementasikan apa yang kami dapat di bangku perkuliahan. Maka, terbentuklah gerakan ini,” kata Putrisia Romadhona

Pada awal pembentukannya, Lentera Desa mengawali kegiatan pertamanya berupa ekspedisi pengabdian masyarakat di Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Kegiatan itu difokuskan di Dusun Kalibajing.

Desa Curahtukir lokasinya sangat terpencil dan jauh dari pusat kota Jember. Jarak dari pusat kota ke lokasi membutuhkan jarah tempuh 40 km, dan memakan waktu 2 jam perjalanan.

Tapi, perjalanan itu tidak terasa menjenuhkan, sebab di sepanjang kanan kiri jalan kita akan menjumpai hutan karet yang sangat rindang. Hal ini dikarenakan Desa Curahtukir terletak di balik perkebunan karet milik PTPN Jember.

Saat melakukan pengabdian selama 10 hari di Dusun Kalibajing, Lentera Desa telah banyak melakukan program kegiatan. Seperti, sosialisasi pengolahan biji karet, pelatihan eco print, sosialisasi gizi, hingga sosialisasi mengenai Covid-19.

Nah, selama berkegiatan di Dusun Kalibajing, masyarakat setempat sangat terbuka dengan kehadiran komunitas Lentera Desa. Terlebih, kegiatan yang digelar Putrisia dan kawan-kawan memang dibutuhkan masyarakat setempat. Salah satunya pemberdayaan pendidikan. “Mengingat fasilitas pendidikan di Desa Curahtukir yang terbilang masih minim. Seperti, sekolah dasar hanya tersedia satu lembaga,” ujarnya.

Selain kurangnya jumlah lembaga pendidikan, fasilitas yang ada di sekolah tersebut juga sangat kurang dari kata layak. Hal itulah yang membuat Lentera Desa semakin bersemangat untuk membangun desa melalui gerakannya. Terlebih antusias masyarakat yang tinggi dalam membantu pembangunan sumber daya manusia di desa.

Putrisia juga berharap kepada anak muda di Banyuwangi untuk tetap semangat dalam melakukan pengabdian. Karena menurutnya, pengabdian yang dilakukan dapat berdampak dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.

Tak cukup di Desa Curahtukir. Lentera Desa juga akan melakukan kegiatan ekspedisi sosial di desa-desa lain di Kabupaten Banyuwangi. (bp/don)


Share to