Kondisi Fisik Korban Erupsi Semeru Banyak Tidak Utuh, Begini Cara Polisi Mengidentifikasi

Zainul Rifan
Monday, 13 Dec 2021 15:44 WIB

IDENTIFIKASI: Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Pol Mashudi, mengatakan bahwa Tim DVI Polri melakukan berbagai upaya dalam mengidentifikasi korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru. Mulai dari pemeriksaan sidik jari, wajah, serta ciri-ciri fisik dan pakaian korban.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Identifikasi korban erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identifikation (DVI) Polda Jawa Timur, di RSUD dr. Haryoto Lumajang. Dalam identifikasi untuk mengetahui identitas para korban, ada beberapa cara yang dilakukan kepolisian.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Inafis Polri, Brigjen Pol Mashudi, pada konferensi pers operasi DVI bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, Sabtu (11/12/2021) lalu. Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan ada tiga cara identifikasi.
Yang pertama, identifikasi melalui data primer, yaitu pemeriksaan lensa mata, pemeriksaan wajah dan sidik jari. Untuk pemeriksaan melalui lensa mata itu membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Lalu untuk pemeriksaan wajah dan sidik jari, petugas membutuhkan waktu maksimal 7 hari dari proses pemeriksaan dimulai. "Apabila kondisi kematian korban normal," katanya.

Namun jika kondisi korban sudah mengalami luka bakar stadium satu, maka proses identifikasi membutuhkan data sekunder. Yaitu melalui ciri fisik korban, ataupun pakaian yang dikenakan korban sesaat sebelum dilaporkan hilang.
Tapi jika masih belum bisa diidentifikasi, lanjut Mashudi, maka proses selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan tes Deoxyribonucleic Acid atau disingkat dengan DNA. Namun hal itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu dari proses pemeriksaan. "Intinya kita tetap berusaha," ujarnya.
Ia menambahkan jika proses identifikasi akan terus dilakukan, sehingga dapat mengindentifikasi seluruh jenazah korban erupsi Gunung Semeru.
Sementara berdasarkan rilis Tim DVI pada Sabtu (11/12) lalu, jumlah korban meninggal yang diterima RSUD dr. Haryoto sebanyak 40 jenazah. Dari jumlah itu, 28 di antaranya telah teridentifikasi. (zr/don)

Share to
 (lp).jpg)