Korban Kecelakaan Bromo Dapat Pendampingan Trauma Healing dari RSBS Jember

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 19 Sep 2025 15:36 WIB

Korban Kecelakaan Bromo Dapat Pendampingan Trauma Healing dari RSBS Jember

KORBAN: Para korban dan keluarga korban tragedi laka bus RSBS di Bromo saat menerima santunan dari Jasa Raharja.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember menyiapkan program trauma healing khusus untuk para korban kecelakaan bus di jalur Bromo, Kabupaten Probolinggo, yang terjadi Minggu (14/9/2025) lalu. Program ini difokuskan untuk membantu pemulihan psikologis para korban pascakejadian tragis tersebut.

Direktur Utama RSBS Jember dr Faida menyampaikan bahwa trauma healing menjadi langkah penting agar korban tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga mental. Dalam program ini, pihak rumah sakit akan melibatkan drg Rochim Abdul Rochim, SH, M.Kes, MMR, yang memiliki pengalaman dalam memberikan hipnoterapi.

“Beliau sudah sering menangani pasien dengan trauma psikologis, sehingga kami harap metode ini bisa efektif membantu para korban,” ujar dr Faida, Jumat (19/9/2025).

Selain hipnoterapi, RSBS juga menyiapkan program psikoedukasi bagi para tenaga medis yang turut menjadi korban dalam insiden tersebut. Psikoedukasi ini menekankan pentingnya memberi ruang bagi korban untuk pulih, tanpa harus terus diingatkan pada peristiwa nahas itu.

“Kami imbau rekan-rekan RSBS agar tidak menanyakan kembali kronologi kejadian, apalagi membicarakan lokasi kejadian secara berulang. Itu sangat berpengaruh terhadap proses pemulihan korban,” tegasnya.

RSBS mencatat, ada lima korban yang membutuhkan pendampingan intensif, yakni Frenny, Evalia Sari, Dwi Puji, Titik Irma, dan Maria. Pendampingan akan dilakukan melalui home visit, dukungan personal, serta kunjungan rutin tim psikologi yang terdiri dari Nurul Rahmi (psikolog) dan Marisha.

Langkah ini, kata dr Faida, menjadi bukti komitmen RSBS dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. “Bukan hanya fisik yang kami tangani, tapi juga mental, karena itu bagian penting dari proses pemulihan,” katanya. (dsm/why)


Share to