Lebih dari Sekadar Ujian, TKA Disebut sebagai Cermin Kejujuran dan Karakter Siswa

Dwi Sugesti Megamuslimah
Tuesday, 04 Nov 2025 17:12 WIB

TINJAU TKA: Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Dr. Mariman Darto saat berbincang bersama peserta TKA di SMAN 2 Jember.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemerintah mulai menata ulang dan mengevaluasi pendidikan melalui pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Ujian yang digelar serentak di berbagai daerah, termasuk di Jember, kini tak hanya berorientasi pada angka, tapi juga pada pembentukan karakter dan integritas peserta didik.
Menurut Staf Ahli Bidang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Dr. Mariman Darto, TKA merupakan bagian dari upaya pemerintah menilai capaian belajar siswa secara objektif serta memetakan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
“TKA bukan hanya soal nilai. Ini soal cara kita menanamkan kejujuran dan tanggung jawab sejak bangku sekolah,” ujarnya di sela pemantauan pelaksanaan TKA di SMA N 2 Jember pada Selasa (4/11/2025) siang.
Larangan membawa gawai, HP, atau alat komunikasi ke ruang ujian, kata Mariman, adalah langkah konkret menanamkan budaya kejujuran. Ia menuturkan, kesadaran siswa terhadap pentingnya integritas kini mulai tumbuh alami.
“Ada siswa yang bilang, ‘kalau nyontek itu nggak berkah, Pak’. Ini bukan karena takut diawasi, tapi karena sadar bahwa keberhasilan sejati datang dari usaha sendiri,” katanya.
Kesadaran ini tak muncul tiba-tiba. Pemerintah, melalui berbagai kebijakan seperti program “Pagi Ceria” dan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, berupaya membentuk karakter sejak dini.

“Pagi ceria itu bukan rutinitas seremonial. Itu bagian dari desain kebijakan pembangunan karakter. Kalau ini terus dilakukan, lama-lama jadi kebiasaan, lalu kepribadian,” jelas Mariman.
Ia menilai, pelaksanaan TKA di Jember mencerminkan bagaimana sistem pendidikan dapat berjalan seimbang antara penguasaan akademik dan pembentukan moralitas siswa.
Dengan pengawasan yang ketat dan pembiasaan yang positif, siswa tidak hanya diuji kemampuannya, tetapi juga mentalitasnya dalam menghadapi tantangan dengan jujur.
Untuk diketahui, TKA menjadi bagian dari upaya pemerintah mengukur capaian akademik siswa secara objektif serta memetakan mutu pendidikan secara nasional.
Selain untuk validasi nilai rapor dalam seleksi perguruan tinggi seperti SNBP, hasil tes ini juga membantu siswa mengenali kekuatan dan kelemahan akademiknya. TKA diharapkan menjadi gambaran akurat terhadap capaian belajar sekaligus memperkuat karakter peserta didik.
“Kalau anak-anak terbiasa jujur, disiplin, dan bertanggung jawab dalam hal kecil seperti ujian, mereka akan siap menghadapi persoalan besar di masa depan,” ujar Mariman. (dsm/why)




Share to
 (lp).jpg)