JEMBER, TADATODAYS.COM - Wisata alam Pantai Papuma dan Watu Ulo di Kabupaten Jember, banyak dikeluhkan oleh pengunjung karena harga tiket yang dianggap terlalu mahal. Untuk itu, Pemkab Jember bersama Perhutani setempat berencana akan menggratiskan wisata pantai tersebut, yang dimulai pada awal libur lebaran tahun ini.

Sebelumnya, masyarakat Jember sering mengeluhkan mahalnya tiket masuk wisata Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo. Dimana, untuk tiket seharga Rp 18 ribu untuk weekday dan Rp 35 ribu untuk weekend. Bahkan, harga tersebut tergolong paling mahal di Jawa Timur.

Oleh karena itu, Pemkab Jember bersama Perhutani melakukan terobosan berupa uji coba tiket gratis selama satu bulan ke depan ,yang dimulai sejak libur lebaran 1443 H. Hal itu terungkap saat Rapat Koordinasi antara Pemkab Jember dan Perhutani di Pendapa Wahyawibawagraha, Kamis (14/4/2022).

Sekretaris Daerah Jember, Mirfano mengatakan bahwa pembahasan uji coba tiket gratis untuk wisata Watu Ulo dan Papuma ini adalah cara untuk menghilangkan pandangan masyarakat bahwa berwisata di Jember cukup mahal. "Persepsi masyarakat, wisata Watu Ulo dan Papuma ini wisata termahal di Jawa Timur," katanya.

Mirfano menerangkan bahwa, uji coba ini adalah cara pemkab untuk menghitung, mengkalkulasi, melakukan survei dan kajian bagaimana dari potensi dua wisata yang harus terintegrasi.

Kemudian, terkait potensi-potensi risiko yang ada, Mirfano mengatakan bahwa rakor tersebut juga melibatkan Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, hingga DPRD Jember.

Perlu diketahui, wisata alam Pantai Papuma saat ini masih di bawah naungan Perhutani. Namun dalam rapat tersebut pihak Perhutani sudah bersedia untuk menggratiskan tiket dua wisata pantai tersebut.

Kepala Divisi Perum Perhutani Regional Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya mengatakan bahwa terkait uji coba gratis tiket masuk wisata, nantinya akan dibahas lebih spesifik.

Namun dirinya mengungkapkan, bahwa mengelola tempat wisata itu ada yang disebut Low Season dan Peak Season. Pengelola wisata sendiri, kata Karuniawan, itu hidup pada Peak Season yang mana dapat mensubsidi saat terjadi Low Season. "Ini konsep yang sama pada bisnis warung, hotel dan lain-lain," ujar pria yang karib disapa Iwan itu.

Terkait dengan uji coba nantitnya, Iwan mengatakan bahwa harus ada yang lebih diperhatikan kembali terkait keamanan, kebersihan, dan protokol kesehatan saat jumlah pengunjung membeludak. (bp/don)