Mahasiswa Polije Bagikan Teknik Merebahkan Sapi Kurban tanpa Menyiksa

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 02 Jul 2022 10:02 WIB

Mahasiswa Polije Bagikan Teknik Merebahkan Sapi Kurban tanpa Menyiksa

REBAH: Mahasiswa Polije memeragakan teknik merebahkan sapi yang tidak menyiksa.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, dua mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) Program Studi Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Jumat (1/7/2022) membagikan metode merebahkan hewan kurban sapi. Selain lebih cepat, metode atau teknik tersebut dipastikan tidak menyiksa.

Metode pertama yang diperagakan adalah Rope Squeeze. Dalam metode ini, tali hewan mengunci bagian perut dan dada, sehingga sapi lebih bisa dikendalikan. Karena posisinya sudah terkunci, selanjutnya tinggal merebahkan sapi ke posisi yang diarahkan.

"Nanti robohnya itu sesuai dengan arah tarikannya. Kalau ditarik ke kiri, akan roboh ke kiri. Dengan posisi tidak terbanting, tapi pelan-pelan dia. Seolah itu posisi merebah dia. Direbahkan gitu kan," kata salah satu Staf Pengajar Jurusan Peternakan Polije Erfan Kustiawan.

Metode berikutnya adalah Barley. Metode ini membutuhkan waktu lebih lama, dan tali lebih panjang. "Karena dia menyilang dari dada, sampai ke sisi perut sapi, kemudian ditarik oleh dua handler," kata Erfan.

Erfan mengaku kedua metode tersebut sangat menguntungkan karena bersifat animal welfare, atau tidak menyakiti hewan.  Selain untuk kebutuhan kurban, kedua metode tersebut juga dapat digunakan untuk beberapa kegiatan lain, seperti pemotongan kuku hewan, terutama dengan merebaknya virus PMK yang menyerang kuku.

"Nah, itu kalau dengan perawatan rutin setiap enam bulan sekali, diperiksa kukunya melalui metode merebahkan ini, sangat efektif untuk dilakukan," kata Erfan.

Idealnya, metode merebahkan hewan Rope Squeeze membutuhkan 1 atau 2 orang. Sedangkan Barley membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat tali menyilang dari dada ke sisi perut hewan kurban.

Waktu ideal yang dibutuhkan saat menggunakan metode Rope Squeeze dan Barley mulai dari mengikat hingga merebahkan hewan kurban adalah 30 detik. Namun, semua bisa berubah sesuai kondisi sapi.

Sementara itu, Angga Saputra, salah satu mahasiswa yang memperagakan metode rope squeeze  menyebut kendala utama dalam merebahkan sapi adalah apabila sang hewan bersifat galak atau melakukan perlawanan. Jumlah orang yang melakukan metode rope squeeze bisa melebihi 2 orang, tergantung tingkat perlawanan sapi. "Kalau sapinya mudah, dua orang sudah cukup. Dengan waktu 30 detik atau 40 detik, itu sudah merobohkan," imbuh Angga.

Selain dipersiapkan untuk tradisi kurban di Hari Raya Idul Adha, peragaan metode merebahkan sapi ini  juga sebagai latihan menuju AITEC IV - 2022 di Payakumbuh. Event tersebut merupakan kompetisi inovasi antar Politeknik se-Indonesia. (#-1/as/why)


Share to