Malam Penganugerahan Pemenang Lomba Cipta Proboglam Desain Batik 2025

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Tuesday, 30 Sep 2025 10:17 WIB

Malam Penganugerahan Pemenang Lomba Cipta Proboglam Desain Batik 2025

Para pemenang desain motif batik kategori pelajar dan umum dalam malam penganugerahan lomba desain motif batik kota Probolinggo 2025.

Wali Kota: Jangan Berhenti Berinovasi, Batik adalah Budaya Lokal Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Ada yang istimewa dalam rangkaian gelaran Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 di Stadion Bayuangga, Senin (29/9/2025) malam. Malam itu digelar penganugerahan pemenang lomba cipta desain motif batik khas Kota Probolinggo tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker).

Acara penganugerahan ini terasa istimewa. Selain sebagai upaya pelestarian dan pengembangan kreasi serta desain motif khas batik Kota Probolinggo, juga karena kegiatan ini dilaksanakan kolaborasi antara beberapa pihak. Maka tak heran, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para sponsorship/donatur tersebut.

Wali Kota dr. Aminuddin memberikan sertifikat kepada pemenang juara 1 lomba desain motif batik kategori umum.

“Terima kasih atas dukungan dan dedikasinya dalam rangka pengembangan batik Kota Probolinggo. Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan promosi batik Kota Probolinggo sebagai kearifan lokal yang semakin mengglobal di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Wali Kota dr. Aminuddin menyakini, kegiatan seperti ini akan memicu kreativitas untuk memunculkan motif-motif baru yang akan semakin memperkaya corak dan motif yang sudah ada dengan tetap memunculkan anggur dan mangga sebagai ikon utama. Sehingga gairah berkarya dan kecintaan masyarakat terhadap pelestarian budaya batik khas Kota Probolinggo semakin meningkat.

Batik Kota Probolinggo, lanjutnya, membutuhkan motif batik yang lebih beragam, menggambarkan keunikan, keanekaragaman seni budaya, sejarah dan pariwisata yang ada di Kota Probolinggo yang merefleksikan suatu zaman dan tuntutan gaya hidup.

Wali Kota dr. Aminuddin berharap, ke depan motif batik ini juga menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam perkembangan Kota Probolinggo. “Apresiasi kami kepada seluruh peserta lomba. Mereka yang mengikuti kompetisi ini adalah pemenang sesungguhnya. Teruslah berjuang, jangan berhenti berinovasi, jangan takut bersaing dan jangan lupa kolaborasi. Dengan batik mari kita promosikan Kota Probolinggo,” katanya.

Mendukung yang disampaikan Wali Kota, Budiono Wirawan selaku kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Probolinggo, mengatakan perhelatan bergengsi ini menjadi kesempatan bagi para pelaku IKM dan UMKM batik dalam peningkatan daya saing produk batik melalui inovasi desain.

“Desain yang terpilih tidak hanya memiliki komposisi warna yang menarik, tetapi juga dapat diaplikasikan untuk berbagai busana, baik pria maupun wanita, serta layak dikembangkan menjadi karya fashion modern. Kami apresiasi jumlah pendaftar saat ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Budiono Wirawan.

Candida Ardele Aurelia, SMAK Mater Dei juara 1 desain motif batik kategori pelajar.

Sementara itu, ketua dewan juri yang juga sekaligus ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr. Evariani menyampaikan bahwa perjalanan dari lomba batik ini bagian dari Dekranasda kota Probolinggo dalam meningkatkan kreativitas batik di Kota Probolinggo. Pihaknya selaku ketua Dekranasda akan terus mendukung dan mempromosikan batik Kota Probolinggo hingga kancah nasional maupun internasional.

“Sebagai ketua Dekranasda saya harus memotivasi, memberdayakan dan meningkatkan agar Batik Kota Probolinggo naik kelas. Dalam hal penjurian pun kami sangat selektif, ada banyak pertimbangan, mulai dari aspek kesesuaian tema, orisinalitas dan hingga kelokalan,” katanya.

Lomba cipta desain motif khas batik Kota Probolinggo ini diikuti 184 peserta dan telah melewati proses seleksi dari bulan Mei lalu. Pada penganugerahan ini, terpilih 16 karya terbaik yang kemudian akan dipilih pemenang lomba desain terbaik berdasarkan penilaian juri.

Adapun juri pada lomba ini terdiri dari Ketua Dekranasda Kota Probolinggo dr. Evariani; peringkat III juara nasional batik tulis kombinasi bordir pada lomba adikarya sastra nusantara 2024 Mujiono; Ketua kelompok pembatik Kota Probolinggo Yayuk Setyowati; Hardiyas Santoso dari Fashion Designer dan pemerhati fashion Probolinggo; serta Peni Priyono budayawan Kota Probolinggo.

Candida Ardelle Aurelia, siswi kelas XI SMAK Mater Dei Kota Probolinggo, menjadi juara 1 lomba desain motif batik Kota Probolinggo 2025 bercerita bahwa butuh waktu 3 minggu baginya untuk bisa menentukan motif desain batik apa yang akan ia ikutkan dalam perlombaan ini.

Termotivasi dari salah satu budaya lokal daerah yaitu tari glipang, Candida Ardelle Aurelia kemudian menamai desain motif batiknya dengan nama “Glipang Wira Budaya”.

“Saya termotivasi salah satu tontonan YouTube yaitu tari glipang. Di motif batik yang saya buat, saya kombinasikan daun-daun, penari glipang, seperti halnya motif mewah. Di mana untuk warnanya mendominasi warna hitam dan mas,” katanya.

Sementara, malam penganugerahan pemenang lomba desain motif batik malam itu dihadiri juga Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Pj Sekda Rey Suwigtyo, jajaran Forkopimda, ketua Dekranasda Kota Probolinggo, pejabat dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, instansi vertikal, BUMN, pengusaha, perbankan, dan komunitas batik Kota Probolinggo. (*/mel/why)


Share to