Menabung 12 Tahun dan Jual 2 Sapi, Pasutri CJH Lansia di Probolinggo Kecewa Gagal Haji

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sabtu, 05 Jun 2021 20:08 WIB

Menabung 12 Tahun dan Jual 2 Sapi, Pasutri CJH Lansia di Probolinggo Kecewa Gagal Haji

BATAL LAGI: Pasutri Parwi dan Satona harus memendam hasratnya ke tanah suci karena pemerintah Indonesia kembali tidak memberangkatkan CJH.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak memberangkatkan calon jamaah haji (CJH), berujung kekecewaan para CJH. Terutama CJH kategori lanjut usia. Setelah dua kali batal berangkat, mereka khawatir tak lagi punya kesempatan menjejakkan kaki di tanah suci.

Diketahui, pemerintah Republik Indonesia melalui menteri agama membatalkan pemberangkatan haji tahun 2021. Pembatalan yang tertuang pada Keputusan Menteri Agama RI nomor 660 tahun 2021, meresahkan CJH.

Salah satunya diungkapkan Satona, 71, CJH asal Desa/Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Seharusnya, ia sudah berangkat pada tahun 2020 lalu bersama sang suami, Parwi, 47.

Karena gagal kedua kalinya ini, ia mengaku kawatir, mengingat umurnya yang sudah tidak muda lagi, harus menunggu hingga satu tahun kembali. Padahal, segala sesuatunya sudah disiapkan. Mulai dari pelunasan, pakaian dan makanan selama di Arab Saudi, hingga buah tangan.

Ia mengaku butuh waktu 12 tahun mengumpulkan uang dari hasil tani bersama suaminya untuk berangkat haji. Bahkan ia harus menjual dua ekor sapinya untuk biaya pemberangkatan. “Ternyata tak jadi berangkat,” katanya sedih.

Kesedihan itu juga dirasakan Leny Mahtumah, 42, CJH asal Desa Gedung Rejoso, Kecamatan Kotaanyar. Ia juga mengaku sudah menyiapkan segala keperluan untuk berangkat haji sudah sejak tahun 2020 lalu. “Saya berangkat sama suami (Nuruddin, Red),” katanya.

Sementara itu, Taufiqur Rahman dari KBIH Attaufiqiah Desa Pondokkelor, Kecamatan Paiton, mengaku tak bisa berbuat banyak. Bahkan, ia harus bolak-balik menjelaskan pada jamaahnya terkait kondisi saat ini. “Ada yang marah, ada yang pasrah,” kata pria yang karib disapa Haji Taufiq ini.

Terpisah, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Sholehudin, memahami kekecewaan masyarakat. “Tapi semua pasti ada hikmahnya,” dalihnya. Ia meminta CJH sabar. (zr/sp)


Share to