Menjelajahi "Museum Kaliber" di SMK Negeri 5 Jember

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Friday, 26 Jul 2024 14:28 WIB

Menjelajahi "Museum Kaliber" di SMK Negeri 5 Jember

KOLEKSI: Beberapa Siswa saat melihat koleksi alat-alat penunjang praktikum di Museum Kaliber.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Di tengah hiruk pikuk kegiatan belajar mengajar, ada sebuah oase tenang tepat di tengah sekolah SMKN 5 Jember. Ruangan berukuran hampir menyerupai ruang kelas itu menjadi jembatan antara masa lalu dengan masa kini. Bukan hanya sebagai ruang penyimpanan, lebih dari itu, ruangan dengan banyak sekat itu menjadi pusat edukasi dan inspirasi.

Siang yang cukup terik sebenarnya. Tetapi beberapa siswa terlihat berbondong-bondong mendatangi tempat itu, ada yang berjalan santai, ada pula yang berlarian karena ingin bergegas memasukinya. Ruangan itu adalah "Museum Kaliber" atau lebih tepatnya museum kebanggaan milik SMKN 5 Jember (Kaliber) yang baru saja diresmikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, Senin (22/7/2024) lalu.

PEMBUAT KUE: Alat pembuat kue, salah satu koleksi di museum kaliber.

Museum Kaliber menyuguhkan puluhan barang koleksi yang merupakan alat-alat penunjang praktikum setiap jurusan milik SMKN 5 Jember. Mulai kimia analis, mekanisasi pertanian, peternakan, perikanan, sampai multimedia. Bahkan berkas data murid angkatan pertama masih tersimpan apik.

Saat memasuki ruangannya, pengunjung akan disambut dengan berbagai peralatan serta barang untuk kepentingan pendidikan seperti buku identitas siswa yang berjejer rapi dan masih terawat, padahal ditulis pada 1970-an. Ada pula alat pengukur ketinggian tanah konvensional yang masih berdiri kokoh tepat di ujung pintu masuk.

Dalam sejarahnya, SMKN 5 Jember berdiri pada tanggal 14 Februari 1977 dengan nama Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) Jember. Kemudian berganti nama menjadi SMKN 1 Sukorambi pada tahun 1997, dan terakhir berganti menjadi SMKN 5 Jember pada tahun 2012 hingga saat ini.

PRAKTIKUM: Salah satu koleksi alat praktikum di Museum Kaliber.

Memasuki ruang tengah museum, pengunjung akan disajikan berbagai peralatan praktikum dari semua jurusan. Bagian paling padat dari ruangan Museum itu diisi oleh etalase-etalase kaca yang penuh oleh beragam alat dari bahan besi dengan noda karat, seolah menggambarkan usianya. Ada pula berbagai jenis timbangan yang dipamerkan dari masa ke masa.

TAK MAU SISWA MELUPAKAN SEJARAH

Tak jauh dari ruang tengah, seorang perempuan berkulit kuning langsat dengan frame kacamata berwarna bening terlihat sedang bercengkrama. Dia adalah Plt. Kepala Sekolah SMKN 5 Jember Priwahyu Hartanti. Dia bercerita bagaimana awal mula Museum Kaliber didirikan. Menurutnya, bangunan itu dibangun dengan harapan para siswa-siswi bisa mengenal dan mengingat sejarah berdirinya sekolah tempat mereka menimba ilmu.

“Saya ingin, siswa tidak melupakan sejarah berdirinya sekolah. Karena itu dibuatlah museum dan diorama kelas dengan alat peraga dan praktikum pembelajaran semenjak sekolah ini berdiri,” ucapnya penuh antusias, Jumat (26/7/2024) siang.

Selain itu, Priwahyu melanjutkan, Museum yang didesain dengan diorama suasana kelas pada masa puluhan tahun lalu itu membuktikan bila ilmu pengetahuan terus berkembang. Bahkan masih banyak alat-alat yang tersimpan di dalam gudang dan sedang proses restorasi itu.

"Berbicara soal museum, itu sesuatu yang tidak akan pernah selesai. Ini akan terus ditambah koleksinya. Karena akan sangat disayangkan kalau misal alat-alat itu hanya disimpan di lemari begitu saja," sambungnya.

Pada bagian ujung museum, terdapat banyak foto yang di kolase dengan cantik dan ditempel pada tiap bagian dinding. Kesan nostalgia sangat kental pada bagian ini. Lantaran foto-foto tersebut merupakan dokumentasi dari tahun-ketahun. Dipamerkan juga berbagai akrilik penghargaan yang berhasil diterima SMKN 5 Jember.

KALIBER: Koleksi museum kaliber.

MUSEUM KALIBER TERBUKA UNTUK UMUM

Meskipun letaknya di lingkungan sekolah, Museum Kaliber ini juga dibuka untuk pengunjung umum. Priwahyu juga menjelaskan bila Museum Kaliber bisa menjadi ikon pariwisata Jember dalam bidang pendidikan. "Tidak hanya museum ya, kalau mau ke jurusan kami seperti pertanian, perikanan, dan peternakan kami sangat terbuka,” katanya.

Dengan adanya Museum Kaliber ini, jumlah ruang sejarah di Jember juga bertambah. Setelah sebelumnya hanya ada Museum Huruf serta Museum Tembakau, kini Jember patut berbangga dengan adanya Museum di bidang pendidikan itu. Generasi muda yang sudah termanjakan dengan kecanggihan teknologi juga perlu memahami sejarah inovasi alat praktikum penunjang pembelajaran dari masa ke masa.

Museum Kaliber adalah sebuah langkah penting dalam menjaga dan merayakan warisan pendidikan, serta memotivasi siswa untuk terus berprestasi dan berkarya. Ini adalah contoh nyata bagaimana sejarah dan inovasi bisa bersinergi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. (dsm/why)


Share to