MUI Jember Baru Mengetahui Adanya Padepokan Tunggal Jati Nusantara

Andi Saputra
Andi Saputra

Monday, 14 Feb 2022 18:18 WIB

MUI Jember Baru Mengetahui Adanya Padepokan Tunggal Jati Nusantara

PENGAWASAN: Ketua MUI Kabupaten Jember KH. Abdul Hari, mengaku baru mengetahui adanya kelompok aliran kepercayaan bernama Tunggal Jati Nusantara. Ia mengingatkan kepada masyarakat bahwa, tempat paling istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah masjid atau tempat ibadah lainnya.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten  Jember, baru mengetahui bahwa di Kabupaten Jember ada kelompok aliran kepercayaan bernama Tunggal Jati Nusantara (TJN). MUI menduga, kegiatan yang dilakukan TJN dilakukan secara diam-diam.

Ketua MUI Kabupaten Jember, KH. Abdul Hari pada Senin (14/2/2022), mengaku baru mengetahui keberadaan TJN setelah adanya peristiwa ritual pengikut TJN yang menewaskan 11 pengikut padepokan tersebut. “Kita baru tahu kelompok ini, setelah adanya kejadian,” ujarnya.

KH Abdul Hari mengatakan, seharusnya kelompok aliran kepercayaan atau kelompok keagamaan yang ada di Kabupaten Jember terpantau oleh MUI. Namun faktanya, pihaknya baru mengetahui eksistensi TJN.

Ia pun menduga, kelompok Tunggal Jati Nusantara yang dikabarkan memiliki 100 orang pengikut tersebut bergerak secara diam-diam sehingga keberadaanya tidak terdeteksi oleh MUI. “Ketika ada hal-hal yang aneh di masyarkat (Terkait aliran kepercayaan, Red.) harusnya MUI yang menjadi pakem dan pengawas aliran kepercayaan itu,” terangnya.

Menindaklanjuti peristiwa ritual maut itu, kini pihaknya telah berkordinasi dengan Komisi Fatwa MUI untuk melakukan kajian secara komprehensip untuk kemudian diterbitkan pandangan secara resmi terkait kelompok serupa yang ada di Kabupaten Jember. “Kita tidak boleh gegabah. Komisi Fatwa nanti akan menggali data terkait hal tersebut,” ujarnya.

Kiyai Haris mengimbau, agar masyarakat Jember tidak mudah bergabung dengan kelompok aliran kepercayaan tertentu yang menjalankan ritual di tempat-tempat yang membahayakan.

Karena, kata dia, tempat bermunajat terbaik untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta adalah tepat ibadah. “Tempat teristimewa dan terutama dalam konteks pendekatan diri kepada Allah adalah masjid atau tempat-tempat ibadah lain,” tuturnya. (as/don)


Share to