Nyala Lilin dan Doa dari Pasuruan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Mohamad Fikri Syauqi
Mohamad Fikri Syauqi

Wednesday, 05 Oct 2022 09:18 WIB

Nyala Lilin dan Doa dari Pasuruan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

DOA BERSAMA: Ratusan suporter gabungan berkumpul di Taman Kota Pasuruan, Selasa (4/10/2022) malam menyalakan lilin dan memanjatkan doa untuk para korban tragedi Kanjuruhan.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Disebutkan ada 8 Aremania asal Pasuruan yang ikut menjadi korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan, pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Untuk mereka dan para korban lainnya dalam kejadian tersebut, Selasa (4/10/2022) malam gabungan suporter di Pasuruan menyalakan lilin dan memanjatkan doa bersama.

Ratusan suporter gabungan Aremania, Bonek, Sakera, dan Viking Pasuruan, menyalakan lilin di Taman Kota Pasuruan. Lilin itu dijejer mengitari hiasan taburan buka dan dan selembaran - selembaran kertas bertuliskan kedukaan. Foto M. Nizamudin, Aremania dari Desa Karangpandan, Rejoso, Kabupaten Pasuruan yang menjadi salah satu korban meninggal ikut dipampang.

Rangkaian acara gelar lilin ini dimulai dengan lantunan surat Alfatihah untuk para korban, menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, Indonesia Raya, dan nyanyian - nyanyian dari ultras seluruh supporter gabungan, serta ditutup dengan lantunan Surat Alfatihah kembali.

Para suporter gabungan itu duduk bersila melingkari nyala lilin. Kemudian mereka serentak berdiri untuk bersama - sama menyanyikan lagu kebangsaan dan nyanyian ultras gabungan. Saat nyanyian - nyanyian ini disuarakan, ada salah satu suporter perempuan Aremania tak kuasa menahan tangis duka atas korban korban yang meninggal dalam tragedi tersebut.

KORBAN: Foto M. Nizamudin, Aremania dari Desa Karangpandan, Rejoso, Kabupaten Pasuruan yang menjadi salah satu korban meninggal ikut dipampang.

Muhamad Iqbal Rafli Anshori, salah satu suporter Aremania Pasuruan, menegaskan bahwa malam ini dikhususkan untuk mengenang dan mengirim do'a pada seluruh korban yang meninggal. "Acara ini dikhususkan untuk Kanjuruhan Disaster. Tujuannya untuk mendoakan para arwah korban tragedi Kanjuruhan Disaster," katanya yang malam itu mengenakan kaos hitam.

Rafli berharap, acara ini juga menjadi wujud awal perdamaian antar suporter klub mereka masing - masing. "Harapannya, ke depan agar suporter Indonesia lebih dewasa, tidak ada lagi kubu - kubuan. Semuanya menjadi satu, atas nama Indonesia," imbuhnya.

Ahmad Aril, salah satu suporter Bonek Liar Pasuruan, mengungkapkan hal yang sama. Namun, Ia menambahkan agar sepakbola Indonesia lebih maju. Tidak ada lagi rivalitas antar suporter klub Indonesia, dan tidak ada lagi korban jiwa dalam sepakbola.

"Semoga balbalan Indonesia lebih maju, sesama suporter jadi bersatu, tidak ada rivalitas, dan tidak ada korban jiwa lagi," ungkap Aril yang mengenakan syal Persebaya. (uqi/why)


Share to