Oknum Ojol Lakukan Pelecehan Seksual, Langsung Putus Mitra

Andi Saputra
Sabtu, 01 Feb 2020 22:14 WIB

LAPORAN: Dokumen laporan kepada polisi ini menunjukkan korban NV melaporkan tindakan pelecehan yang dilakukan driver ojol Nurul Hidayat (kanan). (foto: istimewa)
Oknum Ojol Lakukan Pelecehan Seksual, Langsung Putus Mitra
JEMBER, TADATODAYS.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum driver ojek online (ojol) Nurul Hidayat mendapat tanggapan tegas dari PIC Grabbike Jember, Ade Wirawan Yulianto. Ade menegaskan, Nurul akan langsung diputus kontrak. Aduan korban NV (27) warga Kecamatan Jombang, Jember, Jawa Timur akan dijadikan pertimbangan utama.
"Bahkan tidak bisa untuk bergabung kembali dengan pihak kami jika mendaftar ulang. Karena database kita berdasarkan NIK adminduk. Jadi kalau sudah menyalahi aturan, apalagi soal pelecehan seksual itu fatal sudah," kata pria yang akrab dipanggil Ade ini saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat sore (31/1/2020).
Oknum ojol tersebut, disebut Ade, tidak mendapat dispensasi apapun dari pihak Grabbike. "Hal ini langsung kami laporkan ke pusat dan menjadi perhatian serius kami. Jangan sampai terulang kembali. Karena bagi kami pelayanan konsumen nomor satu," ungkapnya.

Terkait bagaimana memberikan pelayanan terhadap konsumen, Ade menjelaskan, mitra yang tergabung dengan pihaknya, selalu mendapat pelatihan khusus. "Bagaimana memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen secara online pelatihannya, dan mengisi pertanyaan sebagai tes tulisnya. Jika tidak mengikuti, wajib ikut pelatihan offline di Surabaya. Jika tidak ya putus kontrak," ungkapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Pembina Solid (Solidaritas Ojol Independent) Agusta Jaka Purwana mengaku prihatin dengan kasus yang dialami korban, dan oknum ojol yang terlibat. "Saat saya koordinasi dengan Ketua Komunitas mengenai informasi ini, oknum ojol yang terlibat bukan anggota komunitas kami. Tapi meski demikian, kami prihatin terhadap kasus dugaan pelecehan seksual ini," kata Agusta.
Menurutnya, driver ojol cukup berkomunikasi yang baik terkait pelayanan profesinya, dan bukannya kemudian melanggar batas privasi dari konsumen. "Meskipun melalui chat whatsapp kalimat yang tidak senonoh itu, tidak seharusnya dilakukan. Karena itu batas privasi konsumen. Hal ini semoga menjadi hikmah bagi banyak pihak," ungkapnya.
Pria yang juga anggota DPRD Jember ini berharap, dengan adanya persoalan ini jangan sampai masyarakat alergi menggunakan moda transportasi online. "Dengan kejadian ini, saya berharap menjadi perbaikan terutama bagi pihak driver sendiri, untuk menjaga komunikasi yang santun, dengan konsumen. Sehingga konsumen merasa nyaman dengan pelayanan teman-teman ojol," tuturnya. (as/hvn)




Share to
 (lp).jpg)