JEMBER, TADATODAYS.COM - Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini tak hanya berdampak pada lingkungan dan mengganggu aktivitas warga, tapi juga memengaruhi daya tahan tubuh.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Hendra Kurniawan, mengingatkan masyarakat agar lebih waspada menghadapi perubahan musim yang kini tengah berlangsung.

“Peralihan dari musim panas ke musim hujan membuat suhu sering berubah ekstrem. Virus dan bakteri lebih mudah berkembang, dan tubuh harus cepat menyesuaikan. Kalau tidak, risiko terserang penyakit akan meningkat,” ujarnya, Selasa (21/10/2025) sore.

Menurut Hendra, sejumlah penyakit umumnya meningkat saat musim peralihan. “Kasus ISPA, asma, bronkitis, dan pneumonia sering muncul karena udara ekstrem dan polusi. Penyakit akibat nyamuk seperti DBD juga meningkat, begitu pula diare dan infeksi kulit akibat cuaca lembap,” jelasnya.

Ia menyebut, kelompok anak-anak dan lansia menjadi yang paling rentan terdampak. “Anak-anak imunnya masih berkembang, sedangkan lansia mengalami penurunan daya tahan tubuh. Keduanya perlu perhatian khusus, terutama dalam menjaga asupan dan kebersihan,” sambungnya.

Untuk menjaga tubuh tetap kuat menghadapi perubahan cuaca, Hendra menyarankan warga memperbaiki pola hidup. “Perbanyak konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah, tambah suplemen vitamin bila perlu, hindari junk food, serta tidur cukup 7–8 jam setiap hari,” tuturnya.

Selain itu, kesehatan mental juga berperan penting dalam menjaga imun. “Stres membuat tubuh lebih mudah sakit. Maka, penting menjaga pikiran tetap tenang, tidak mudah panik, dan beraktivitas positif,” tambahnya.

Hendra juga mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi obat. “Kalau sudah merasa tidak enak badan, segera periksa ke tenaga medis dan konsumsi obat sesuai resep dokter. Jangan asal beli obat sendiri,” pesannya.

Dengan perubahan cuaca yang sulit diprediksi, ia berharap masyarakat Jember tetap menjaga kebugaran dan tidak abai terhadap tanda-tanda awal penyakit. “Kuncinya bukan hanya sehat secara fisik, tapi juga siap beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah,” katanya. (dsm/why)