JEMBER, TADATODAYS.COM - Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Jember sedang melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) kepada warga dengan tatap muka. Ini dilakukan mulai 14 Februari hingga 14 Maret nanti. Namun, petugas pantarlih masih menemukan warga yang hendak dicoklit, ternyata enggan membukakan pintu rumahnya.

Khusnul Khotimah, adalah salah seorang pantarlih di Jember yang mengalami hal serupa. “Mungkin karena kemarin itu terlalu banyak pendataan. Kayak dari posyandu itu ada, BPS Regsosek, dan dari mahasiswa kadang," ungkapnya kepada tadatodays.com via telepon, Jumat (17/2/2023).

Saat mendatangi warga, Khusnul menjelaskan, dirinya meminta data berupa KTP dan KK. “Mereka kadang keberatan dan tidak mau diganggu saat kita meminta data,” ungkapnya. Khusnul sendiri bertugas di TPS 36, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.

Sedangkan Silo, salah seorang petugas pantarlih di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, mengatakan bahwa sejauh ini dirinya masih belum menemukan kendala yang sama dengan Khusnul. “Kalau di sini itu aksesnya memang agak ekstrem,” terangnya.

Sementara, Ketua KPU Jember Mohammad Sya’in mengakui bahwa petugas pantarlih masih menemukan warga yang enggan untuk dicoklit. “Kami berharap untuk kesadaran bersama saat pantarlih melakukan coklit ke rumah warga agar turut mendukung kesuksesan Pemilu 2024,” terangnya. (iaf/why)