Pasokan Terhambat, Harga Bawang Merah di Jember Masih Melambung Tinggi

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Thursday, 18 Apr 2024 18:30 WIB

Pasokan Terhambat, Harga Bawang Merah di Jember Masih Melambung Tinggi

BAWANG MERAH: Lapak salah satu pedagang bawang merah di Pasar Tanjung Jember.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pasca Idul Fitri 1445 H, harga bawang merah di Jember masih melambung tinggi. Hal itu dikarenakan tersendatnya pasokan dari petani.

Pantauan tadatodays.com di lapangan, harga bawang merah di Pasar Tanjung Jember per Kamis (18/4/2024) menyentuh angka Rp 50.000/kilogram untuk bawang merah kualitas biasa.

Kenaikan harga bawang merah bermula dari sebelum lebaran. Bahkan harga bawang merah kualitas super menyentuh Rp 70.000 per kilogramnya dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogramnya.

Sedangkan kualitas paling jelek bawang ukuran kecil naik dua kali lipat dari Rp 15.000 menjadi Rp 30.000/kilogramnya.

Pedagang Pasar Tanjung, Nur Kholifah, menuturkan kenaikan harga yang cukup tinggi tersebut dikarenakan pasokan dari petani yang kurang. Karena cuaca yang berubah-ubah, banyak petani mengalami kerusakan tanaman dan tidak maksimal.

“Pasokan bawang merahnya paling banyak didapatkan dari Kabupaten Probolinggo. Sedangkan dari wilayah Jember selatan belum ada panenan,” katanya.

Karena tingginya harga bawang merah tersebut, banyak pembeli mengurangi belanjanya. Namun meski mahal, bawang merah tetap dicari pembeli karena dibutuhkan sebagai bumbu dapur.

Tak hanya bawang merah, komoditi tomat juga mengalami lonjakan harga sejak akhir Ramadan kemarin. Harga tomat perhari ini saja mencapai Rp 30.000/kilogram, padahal biasanya hanya Rp.15.000/kilogram.

Menurut Vita, salah satu pembeli di Pasar Tanjung mengaku naiknya harga bawang cukup menyulitkan namun mau tidak mau dirinya tetap membeli untuk kebutuhan rumah tangga.

“Ya harga makin mahal makin mencekik ya, pengeluaran jadi banyak. Tapi mau gimana lagi tetap beli untuk kebutuhan bumbu masak, paling jumlahnya dikurangi,” urainya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Yuliana Harimurti membenarkan adanya kenaikan harga bawang merah di Jember lantaran kurangnya pasokan dari petani.

"Memang harganya naik, Karena stok dari petani berkurang. Kemarin kami tanya dari pedagang dan pemasok hal itu karena saat ini musik pancaroba jadi hasil bawang merah kurang bagus," katanya saat dikonfirmasi lewat telepon seluler. (dsm/why)


Share to