Pelaku Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Silo Jember Dikenal Dekat dengan Korban

Dwi Sugesti Megamuslimah
Sabtu, 15 Feb 2025 21:04 WIB

JENAZAH: Proses evakuasi jenazah Faton Alfafizi.
JEMBER, TADATODAYS.COM - AF atau Muhammad Alfianto, pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun Muhammad Faton Alfarizi di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, memang tidak memiliki ikatan darah. Tetapi AF dikenal memiliki kedekatan dengan korban.
Hal itu diungkapkan Jamilah (47), bibi AF. Menurutnya, meski tak memiliki ikatan biologis, AF dan Faton sangat dekat. Bahkan, Jamilah menyebut Faton lebih dekat dengan AF, ketimbang dengan ibunya sendiri.
Di beberapa kesempatan, Faton sendiri yang meminta bantuan pada pelaku. Seperti saat ingin mandi atau sekadar membeli jajanan dan mainan. Momen kedekatan keduanya yang masih melekat pada benak Jamilah adalah pada Minggu (9/2/2025) saat dirinya mengadakan hajatan di rumahnya.
“Kemarin, Alfin masih nyuapin anaknya itu di sini pas lagi hajatan. Bahkan si anak memang sendiri yang enggak mau makan kalau bukan dia yang nyuapin," jelasnya, Sabtu (15/2/2025).
Jamilah sama sekali tidak menyangka Alfianto tega melakukan aksi biadab itu pada Faton yang diketahui adalah anak dari tunangannya Irmawati (23) itu. Sebab sebelum kejadian Jamilah tak melihat gelagat aneh pada diri Alfianto.
Saat ini, kasus pembunuhan Faton tengah diselidiki lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Jember. Terutama untuk mengetahui motif serta fakta dan meluruskan dugaan-dugaan yang beredar di masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kasus pembunuhan yang menimpa Faton Alfarizi (6). Jasadnya ditemukan terkubur di salah satu perkebunan di daerah Garahan dengan kondisi berada di dalam sebuah karung, Kamis (13/2/2025) malam.
Faton sebelumnya dikabarkan hilang oleh sang ibu, Irmawati (23), pada Senin (10/2/2025). Namun, penyelidikan polisi mengungkap fakta mengejutkan. Korban ternyata tidak diculik, melainkan dibunuh oleh Alfianto, pria yang diketahui sebagai kekasih sang ibu.
Pelaku juga sempat menjadi bulan-bulanan warga dan babak belur usai diamuk massa. Warga setempat yang geram mengejarnya kemudian secara membabi buta memukuli AF hingga babak belur.
Kasatreskrim Polres Jember AKP Angga Riatma mengaku masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian bocah berusia 6 tahun itu. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban ini dikubur dalam keadaan hidup, karena luka-luka fatal, atau karena kehabisan nafas. Masih menunggu hasil autopsi," jlentrehnya.
“Pengakuan awal dari pelaku, dia jengkel atau kesal terhadap korban. Namun untuk lebih lanjut kami menunggu hasil autopsi," jelas AKP Angga. (dsm/why)




Share to
 (lp).jpg)