Pembunuhan 5 Jurnalis Palestina oleh Israel, IJTI Tapalkuda: Serangan Brutal terhadap Kebebasan Pers

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 12 Aug 2025 08:29 WIB

Pembunuhan 5 Jurnalis Palestina oleh Israel, IJTI Tapalkuda: Serangan Brutal terhadap Kebebasan Pers

TABUR BUNGA: Aksi solidaritas IJTI Tapalkuda terhadap pembunuhan 5 jurnalis di Gaza, Palestina.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah Tapalkuda mengecam keras aksi militer Israel yang menewaskan lima jurnalis di Gaza, Palestina, Minggu (10/8/2025). Kejadian ini menegaskan bahwa jurnalis menjadi target langsung di tengah konflik, bukan korban tak sengaja.

Kelima korban adalah koresponden Anas Al-Sharif, Mohammed Qreiqeh, juru kamera Ibrahim Zaher dan Moamen Aliwa, serta asisten juru kamera Mohammed Noufal. Israel berdalih, Al-Sharif memimpin sayap bersenjata Hamas. Serangan yang sama pada Minggu (10/8/2025) juga menewaskan sedikitnya 52 warga sipil Palestina.

KECAMAN: Salah satu bentuk kecaman terhadap Israel atas pembunuhan 5 jurnalis di Gaza, Palestina.

Ketua IJTI Tapalkuda Tomy Iskandar menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan brutal yang melanggar prinsip dasar kemanusiaan. “Kebebasan pers adalah hak asasi yang wajib dilindungi di seluruh dunia. Menyerang jurnalis sama saja menyerang demokrasi dan kemanusiaan,” ujarnya, Senin (11/8/2025) malam.

Dalam aksi damai yang digelar di alun-alun Jember itu, IJTI Tapalkuda mendesak pemerintah Indonesia bersuara lebih keras di forum internasional, serta menuntut penghentian kekerasan terhadap pekerja media di wilayah konflik.

IJTI Tapalkuda juga mengajak seluruh jurnalis Indonesia untuk menunjukkan solidaritasnya menyuarakan secara lantang bahwa tindakan keji yang dilakukan tentara Israel adalah tindakan diluar batas kemanusiaan yang tidak sesuai dengan semangat kebebasan pers.

Aksi ini diisi dengan doa bersama untuk para korban, tabur bunga di atas foto kelima jurnalis, dan pembacaan pernyataan sikap resmi yang dikirimkan ke pengurus pusat. (dsm/why)


Share to