JEMBER, TADATODAYS.COM - Pemprov Jawa Timur menggelontorkan dana bantuan sosial (bansos) senilai total Rp 257 miliar untuk mengendalikan dampak inflasi dan kenaikan harga BBM di Jawa Timur. Target penyalurannya bansos ini ialah subsidi transport darat dan laut, nelayan yang juga sedang diverifikasi datanya, sopir angkot, ojek online (ojol) dan konvensional, hingga Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) berat.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Kabupaten Jember, Senin (19/9/2022). “Kami adakan program untuk mengendalikan dampak inflasi dan kenaikan harga BBM dengan dana sebesar 257 miliar rupiah,” jelasnya.

Target tujuan penyalurannya ada sejumlah lapisan.  “Penyaluran bansos tersebut akan ditujukan kepada subsidi transport darat dan laut, nelayan yang juga sedang diverifikasi datanya, supir angkot, ojek online (ojol) dan konvensional, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD),” lanjutnya.

Gubernur Khofifah kemudian merinci, besaran bansos senilai Rp 600 ribu digelontorkan dua kali sebesar masing-masing Rp 300 ribu per bulan kepada nelayan. “Dibagi dua tahap, yakni 300 ribu rupiah per bulan kepada nelayan,” jelasnya.

Berikutnya, pembebasan pajak pokok bagi angkot, ojol dan ojek kovensional. “Ojek tradisional harus ada yang membantu untuk diverifikasi. Kalau ojol datanya kan ada di aplikator,” lanjutnya.

Untuk ASPD, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa sebenarnya para penyandang disabilitas mendapatkan ASPD sebesar Rp 300 ribu per bulan dari Pemprov Jatim. Namun, karena ada penyesuaian harga (kenaikan) BBM, maka pihaknya menambahkan bantuan sebesar Rp 600 ribu rupiah untuk dua kali tahap pencairan. “Kami tambahkan 600 ribu rupiah untuk dua kali pencairan,” ujarnya.

Sementara, saat mengunjungi TPI Puger, Gubernur Khofifah disambut oleh masyarakat nelayan. Gubernur Khofifah tidak hanya menyalurkan bansos, namun juga mengunjungi para penjual ikan di TPI Puger. (iaf/why)