Penghentian Operasional Bus Angkutan Perintis di Jember, Dishub Jember: Hanya Sementara

Dwi Sugesti Megamuslimah
Friday, 07 Feb 2025 06:15 WIB

PARKIR: Bus angkutan perintis saat terparkir di kantor DAMRI Jember.
JEMBER, TADATODAYS.COM - Angkutan bus perintis di Jember resmi dihentikan sejak 1 Januari 2025 lalu. Pemberhentian ini dikarenakan pihak menyedia layanan belum mengantongi Memorandum of Understanding (MoU) dari pengelola di tahun 2025.
Bus angkutan yang telah beroperasi sejak 2017 ini sejatinya telah menjadi sarana transportasi masyarakat dari desa menuju perkotaan. Tentunya hal ini membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Terlebih, masyarakat desa dengan rute Terminal Ambulu-Tawangalun, hingga menuju Kabupaten Lumajang.
Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Dian Eka menjelaskan, operasional angkutan perintis yang dihentikan adalah bentuk kebijakan dari pemerintah pusat.
“Prinsipnya, Dishub Jember hanya menjadi penerima manfaat atas pelayanan angkutan perintis, karena semua menjadi kewenangan pemerintah pusat dan salah satu kebijakan yang diambil seperti saat ini,” katanya, Kamis (6/2/2025).
Lebih lanjut, terkait keberlangsungan bus angkutan perintis itu, pihaknya mengaku masih menunggu kebijakan pemerintah pusat selanjutnya. “Kami mendukung adanya angkutan perintis, tetapi, saat ini kami masih menunggu kebijakan dari kementerian setelah dihentikan operasionalnya,” terangnya.

Tercatat ada enam bus yang beroperasi dan tersebar di berbagai daerah, seperti Desa Andongrejo di Kecamatan Tempurejo dan Desa Sumberejo di Kecamatan Ambulu. Bahkan ada juga yang beroperasi di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dan Ijen Bondowoso.
Namun demikian, Dian mengaku bahwa penghentian angkutan perintis ini merupakan penundaan sementara. “Bukan penghentian permanen, hanya saja ditunda karena belum ada MoU dari Penyedia layanan dengan Kementerian Perhubungan,” jelasnya.
Melihat banyaknya masyarakat yang bergantung pada moda transportasi tersebut, pihaknya mengusulkan adanya penambahan armada untuk angkutan perintis.
Selain itu, angkutan perintis dinilai lebih murah dari para moda transportasi yang lain, sehingga dimaksud dapat membantu masyarakat. “Tetapi dalam penambahan jumlah armada ini masih membutuhkan survei dan kajian analisis terlebih dahulu,” katanya. (dsm/why)




Share to
 (lp).jpg)