Penuhi Pasokan Beras Premium, Bulog Jember Serap 270 Ton Gabah

Dwi Sugesti Megamuslimah
Dwi Sugesti Megamuslimah

Tuesday, 19 Mar 2024 15:56 WIB

Penuhi Pasokan Beras Premium, Bulog Jember Serap 270 Ton Gabah

Kabulog Jember Muhammad Ade Saputra

JEMBER, TADATODAYS.COM - Badan Urusan Logistik (Bulog) Jember mencatat telah menyerap sebanyak 270 ton gabah kering panen (GKP) dari petani. Harga pembeliannya di kisaran Rp 7.000 hingga Rp7.600 per kilogram melalui sentra penggilingan padi Bulog yang berada di Desa Jambearum, Kecamatan Puger.

Kepala Bulog Jember Muhammad Ade Saputra mengaku, harga serapan Bulog tersebut di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Hal itu dilakukan untuk memenuhi pasokan beras premium. "Pastinya kami melihat kualitas serta mutu gabah dari petani dan harus sesuai kualifikasi," katanya, Selasa (19/3/2024) siang.

Sementara itu, penyerapan untuk Gabah Kering Panen (GKP) sesuai HPP sebesar Rp 5.000 belum dilakukan Bulog. Bulog tidak dapat menyerap bila harga gabah di pasaran masih berada di atas HPP.

Belakangan, pemerintah melakukan kebijakan relaksasi dengan terus menggelontorkan beras ke pasar-pasar sebagai bentuk upaya memastikan ketersediaan beras dan stabilitas harga.

"Kemarin sudah ada relaksasi harga. Kalau untuk penurunan harga beras sudah ada, harga beras pada Februari akhir sampai Maret, ada penurunan 200 sampai 1.000 rupiah per kilogram, untuk beras premium. Kalau untuk yang beras medium, tentunya ikut turun," lanjut Ade.

Perlu diketahui, saat ini Bulog menjual beras kualitas premium dengan harga Rp 13.900 – Rp 14.200 per kilogram. Sedangkan beras medium rata-rata berada di harga Rp 10.900.

Selain memasok beras medium Cadangan Bantuan Pangan (CBP) pemerintah atau beras Public Services Obligation (PSO) untuk operasi pasar atau bantuan pangan, Bulog Jember juga memasok bahan baku beras premium kepada pengusaha.

Sampai hari ini, pemerintah pusat belum mengeluarkan target serapan Bulog, termasuk untuk wilayah Jember. "Untuk penentuan target serapan masih dilakukan pembahasan dengan melihat kondisi dan potensi iklim cuaca yang ada di seluruh Indonesia, termasuk Jember," katanya. (dsm/why)


Share to