Per 6 Desember, Polisi Terima Laporan 28 Orang Hilang Pasca Erupsi Gunung Semeru

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 06 Dec 2021 19:45 WIB

Per 6 Desember, Polisi Terima Laporan 28 Orang Hilang Pasca Erupsi Gunung Semeru

POS LAPORAN: Petugas DVI Polda Jawa Timur terus menerima laporan orang hilang, pasca erupsi Gunung Semeru. Hingga Senin (6/12) sore, polisi sudah menerima laporan 28 orang hilang.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Polisi tidak hanya melakukan evakuasi warga selamat dan warga meninggal akibat erupsi Gunung Semeru. Kepolisian juga banyak menerima laporan orang hilang, dari keluarga di lereng Gunung Semeru. Per Senin (6/12/2021) pukul 18.00 Wib, Tim DVI Polda Jatim total menerima laporan 28 orang hilang.

Pos laporan orang hilang itu berada di RSUD dr. Haryoto, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Sementara berdasarkan data Antemortem Tim DVI Polda Jatim, untuk hari Senin ini saja ada 10 laporan orang hilang.

Rata-rata orang yang dilaporkan hilang pasca erupsi Gunung Semeru itu berasal dari Dusun Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, jumlahnya 15 orang.

Agung Santoso, 31, warga Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, adalah salah satu warga yang melaporkan keluarganya yang hilang atas nama Didik Aprianto, juga warga Dusun Sriti, Desa Sumberurip.

Agung mengatakan, sebelum erupsi melanda, Didik bekerja sebagai penambang di Kali Lanah, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

BERHARAP KEAJAIBAN: Agung, tidak akan lelah menunggu kabar kondisi keluarganya, Didik, yang hilang pasca erupsi Gunung Semeru. Didik hilang saat tengah bekerja sebagi petambang di Kali Lanah, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Agung menceritakan, saat itu, ia mendapatkan kabar jika Didik bersama tiga penambang lainnya tidak kembali ke rumah. Nomor HP Didik juga tidak dapat dihubungi. Ia kemudian bersama istrinya yakni Wulan Septiana, dan kakak korban Didik yaitu Tukiem, 46, langsung berusaha mencari dan melaporkan ke setiap balai desa atau posko pengungsian.

Pertama, ia dan keluarganya mencari ke Desa Sumberwuluh. Kedua di RS Pasirian, lalu ke Balai Desa Penanggal dan Puskemas Penanggal. “Namun nihil, tidak mendapatkan kabar Didik,” katanya.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melapor ke pos laporan orang hilang dan menunggu di kamar jenazah RSUD Hartoyo.

Setelah berada di rumah sakit, Agung mendapat kabar bahwa 2 dari 3 orang rekan Didik itu sudah ditemukan dan teridentifikasi. Satu meninggal dunia dan 1 orang selamat yang dirujuk ke Jember. “Saudara saya (Didik) dan Suliono belum ditemukan," ujarnya.

Agung berharap agar Didik bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Sementara, informasi yang dihimpun tadatodays.com, tim gabungan menghentikan proses pencarian dikarenakan hujan mengguyur lokasi bencana. Yakni di Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo. Pencarian korban akan dilanjutkan pada Selasa (6/12) pagi. (ang/don)


Share to