Perajin Tusuk Sate Banjir Orderan Jelang Hari Raya Idul Adha
Dwi Sugesti Megamuslimah
Thursday, 30 May 2024 18:59 WIB
JEMBER, TADATODAYS.COM - Tiga minggu menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, perajin tusuk sate di Jember banjir pesanan. Meski tak seramai tahun sebelumnya, pesanan untuk keperluan tusuk sate masih tetap melonjak hingga mencapai 80 persen.
Hal itu dialami oleh Guntur Rahmatullah, salah satu perajin tusuk sate di Dusun Krajan Tengah, Desa Curah Lele, Kecamatan Balung, Jember. Dirinya mengaku, semakin dekat dengan Idul Adha, pesanan tusuk satenya mengalami kenaikan yang relatif signifikan.
"Tiap tahun itu memang ada peningkatan, hari ini saja saya sudah mengirim ke pasar sebanyak 2 Ton 8 kwintal dan sebenarnya kebutuhan pasar masih kurang ada permintaan lagi," katanya saat ditemui dirumahnya, Kamis (30/5/2024) siang.
Perajin tusuk sate yang memasarkan produknya ke seluruh keresidenan Besuki ini pun harus menambah kapasitas pekerja untuk mempercepat proses pengerjaan. Namun demikian, dirinya mengaku terkendala dengan kurangnya bahan baku berupa bambu.
"Kami harus nyari bahan baku ke kabupaten Lumajang. Jadi untuk persediaan di Jember meskipun sudah langganan itu sudah habis," jelasnya.
Guntur mulai menekuni usaha sebagai perajin tusuk sate sejak 2017 lalu dengan memberdayakan tetangga sekitarnya sebagai pekerja. Sampai saat ini, setidaknya sudah ada lebih dari sembilan pekerja yang membersamainya. Produksi tusuk sate ini tidak berada di satu tempat saja.
"Tapi tiap tahapan dikerjakan di rumah masing-masing. Mereka menangani sendiri-sendiri mulai dari pemotongan, penajaman, packing sampai penjemuran dilakukan di rumah mereka sendiri-sendiri," jlentrehnya.
Guntur juga menjelaskan terkait proses pembuatan tusuk sate yang berawal dari bambu gelondongan hingga menjadi tusukan pipih tajam dan akhirnya dapat digunakan untuk menjadi tusuk sate.
Meskipun mengalami peningkatan, tapi animo masyarakat terhadap pesanan tusuk sate tidak sebesar tahun sebelumnya. "Kalau dipresentasekan, peningkatan tahun ini mencapai 80 persen, lebih rendah dari tahun kemarin yang bisa sampai 200 persen dari hari biasa," katanya. (dsm/why)
Share to