Peringatan Hari Santri di Kota Probolinggo, Libatkan Santri Jadi Peserta Upacara, Resmikan Museum Rasulullah SAW

Muhammad Musleh
Muhammad Musleh

Thursday, 22 Oct 2020 21:49 WIB

Peringatan Hari Santri di Kota Probolinggo, Libatkan Santri Jadi Peserta Upacara, Resmikan Museum Rasulullah SAW

LIBATKAN SANTRI: Upacara peringatan HSN di depan halaman Pemkot Probolinggo berlangsung cukup khidmat. Mereka para santri mengikuti prosesi dengan cukup lancar.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN)  ke-VI tahun 2020 di Kota Probolinggo cukup berkesan. Meski menerapkan protokol kesehatan yang ketat, peringatan berjalan cukup lancar. Pemkot Probolinggo sendiri melibatkan santri pada pelaksanaan upacara Kamis pagi (22/10/2020).

Para santri ada yang jadi MC, pembaca UUD 1945, pembaca ikrar santri dan resolusi jihad serta pengibar bendera merah putih.

Sementara itu, peserta tetap dibatasi, karena situasi masih pandemi Covid-19. Mereka yang ikut hanya perwakilan para santri, ASN dan petugas korsik.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengikuti prosesi peringatan Hari Santri dengan penuh penghayatan. Pria yang juga pengasuh Ponpes Riyadlus Sholihin tersebut hadir kompak bersama Wawali Mochammad Soufis Subri.

Hadir pula Sekda drg Ninik Ira Wibawati, perwakilan forkopimda, pengurus organisasi Islam, tokoh agama, tokoh masyarakat dan kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.

Dalam sambutannya, Habib Hadi mengingatkan perjuangan para ulama dan santri saat memperjuangkan, mempertahankan kemerdekaan RI. Habib Hadi juga mengingatkan para santri untuk terus mengikuti perkembangan zaman.

“Santri harus siap mengikuti perkembangan zaman, spirit hubbul wathon min al iman perlu terus digelorakan,” terangnya.

Selain Hari Santri, Pemkot Probolinggo juga menggelar Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-75. Usai upacara berlangsung, undangan bergeser ke Puri Manggala Bhakti untuk mengikuti tasyakuran HSN VI tahun 2020.

Sore hari, Wali Kota Probolinggo meresmikan Museum Rasulullah SAW. Di momen yang istimewa itu Habib Hadi meminta masyarakat ikut menjaga barang-barang peninggalan Rasulullah tersebut. Barang tersebut di antaranya surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alas kaki, baju perang, pedang sayidina Khalid bin Walid serta barang bersejarah Islam lainnya.

Barang peninggalan tersebut bukan barang biasa. Keberadaannya di Kota Probolinggo bisa menjadikan kota ini salah satu destinasi wisata religi. “Ayo kita jaga nama baik Kota Probolinggo, saya yakin dengan hadirnya barang bersejarah milik Rasulullah ini banyak masyarakat akan berbondong-bondong ke sini,” ujarnya.

BERSEJARAH: Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin saat meninjau barang-barang bersejarah peninggalan Rasulullah Saw yang ada di Museum Rasulullah SAW.

Pembukaan Museum Rasulullah SAW sendiri tetap menerapkan prokol kesehatan yang ketat. Pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung. Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung. Bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak, untuk sementara dilarang masuk.

Di sela-sela peresmian tersebut, wali kota memberikan beasiswa dari PT KTI Kota Probolinggo untuk 14 siswa berprestasi yang duduk di bangku SD dan SMP. Juga ada bantuan keuangan khusus Provinsi Jawa Timur untuk penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta tahun 2020. Nilainya sebesar Rp 9 juta (per tahun) untuk 61 lembaga di Kota Probolinggo. Kemudian ada bantuan keuangan khusus Provinsi Jawa Timur untuk honorarium kinerja kepala sekolah/guru TK, SD dan SMP nonPNS tahun 2020 sejumlah 69 orang.

Serta penyerahan bantuan sertifikat wakaf dari BPN Kota Probolinggo untuk lima lembaga antara lain Persyarikatan Muhammadiyah Kebonsari Kulon, MWC NU Kanigaran, Panti Asuhan Anak Yatim NU, MWCNU Kedopok dan musala di Pakistaji. Lalu, malam hari ditutup dengan tabligh akbar, lantunan sholawat Nabi Saw terus menggema di dalam acara yang digelar di Puri Manggala Bhakti. (adv/mm)


Share to